Bisnis.com, JAKARTA - Hunian yang menyasar segmen menengah dan menengah ke bawah dengan kisaran harga di bawah Rp500 dinilai masih menjadi pasar yang paling dicari konsumen.
Apalagi, saat ini para pengembang berlomba-lomba membangun proyek rumah tapak yang menawarkan harga di bawah Rp500 juta yang menyasar kota satelit yang berdekatan dengan Jakarta.
Direktur Marketing Ciputra Residence Yance Onggo mengatakan bahwa segmen harga rumah di bawah Rp500 juta dinilai akan jadi sasaran konsumen ke depannya di tengah kebutuhan yang juga terus meningkat.
"Kita fokus terhadap pengembangan township khususnya produk rumah. portofolio proyek kami masuk di beberapa segmen termasuk di bawah Rp500 juta," katanya pada Bisnis.com, Jumat (8/5/2020).
Selain alasan keterjangkauan, ada beberapa hal lain yang jadi alasan konsumen khususnya end user mengincar hunian di bawah Rp500 juta.
Dia mengatakan bahwa survei internal yang dilakukan di Citra Maja Raya, sebuah proyek Kota Baru Terpadu di Maja, seluas 2.600 hektare, beberapa alasan konsumen mencari rumah adalah reputasi pengembang.
Baca Juga
"Kemudian fasilitas yang dibangun dan aksesibilitas dalam hal ini kereta dan harga terjangkau serta produknya masih rumah bukan apartemen," ujar dia.
Yance mengatakan bahwa produk hunian di bawah Rp500 juta sekitar 70 persennya diincar oleh kelompok umur 21 tahun hingga 40 tahun. Besarnya permintaan rumah dengan segmen harga tersebut membuat pengembangannya tak pernah surut.
Hal ini terlihat ketika penjualan Citra Maja Raya 2 terserap sebanyak 516 unit rumah dan meraup Rp130 miliar untuk klaster Ayodya dan Seminyak yang dipasarkan mulai dari Rp183 juta hingga Rp316 jutaan.
Dia mengatakan bahwa seluruh proyek Ciputra akan menyesuaikan dengan konsep pengembangan dan lokasi. Maka, tak heran jika portofolio Ciputra menyentuh seluruh segmen.