Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Indef: Jika Angka Pengangguran Membengkak, Daya Beli Akan Makin Memburuk

Pengangguran akan memperparah penurunan daya beli
Warga berbelanja kebutuhan pangan dan rumah tangga di salah satu supermarket di Cimahi, Jawa Barat, Minggu (19/4/2020). Bisnis/Rachman
Warga berbelanja kebutuhan pangan dan rumah tangga di salah satu supermarket di Cimahi, Jawa Barat, Minggu (19/4/2020). Bisnis/Rachman

Pengangguran Akibat Virus Corona Perparah Penurunan Daya Beli 

Bisnis.com, JAKARTA—  Penambahan pengangguran akibat virus corona disebut bakal memperparah penurunan daya beli masyarakat.

Ekonom Indef Enny Sri Hartati mengatakan penurunan daya beli sebenarnya telah tergambar dalam pertumbuhan konsumsi rumah tangga sejalan dengan penambahan kasus virus corona pada medio Maret 2020. Bila masalah pengangguran muncul, penurunan daya beli masyarakat bakal semakin parah.

Kementerian Keuangan telah memproyeksikan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun ini berada di kisaran 7,3 persen—9 persen, masing-masing dengan skenario berat dan skenario sangat berat.

"Lalu, hanya dalam waktu setengah bulan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga langsung drop dari 5 persen jadi sekitar 2 persen," ujar Enny kepada Bisnis, Selasa (5/5/2020).

Penurunan pertumbuhan konsumsi rumah tangga tersebut, lanjut Enny, ekuivalen dengan pertumbuhan ekonomi negara yang juga tercatat minus.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 2,97 persen pada kuartal I/2020 secara tahunan. Angka tersebut merupakan salah satu yang terendah sejak 2001.

Enny menilai pemerintah harus memprioritaskan jaring pengaman sosial, tidak hanya secara finansial, tetapi juga penerapan.

Pasalnya, kata Enny, penurunan daya beli masyarakat salah satunya merupakan konsekuensi dari penerapan perlindungan sosial yang tidak berjalan dengan maksimal.

Menurutnya, langkah jaring pengaman sosial yang telah berjalan lebih dari satu bulan masih belum menjangkau masyarakat terdampak secara keseluruhan yang turut mendorong terjadinya penurunan daya beli.

"Kalau perlindungan sosial tepat sasaran, itu akan menahan penurunan daya beli masyarakat sehingga kegiatan produktif akan kembali menggeliat," kata Enny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper