Bisnis.com, JAKARTA – Hingga kini, PLN Disjaya menerima 2.900 pengaduan masyarakat terkait tagihan listrik di wilayah Jakarta.
General Manager PLN UID Jakarta Raya M Ikhsan Asaad mengatakan sampai saat ini jumlah pengaduan pelanggan yang masuk dalam contact center Disjaya mencapai 2.900 aduan dimana yang telah diselesaikan sebanyak 2.200 aduan.
Dari sebanyak 2.200 aduan tersebut, sebesar 94 persen itu angka tagihan listrik sesuai dengan pemakaian pelanggan, sedangkan 6 persen akan dikoreksi oleh petugas PLN karena saat didatangi, pelanggan tidak ada di rumah.
Baca Juga
"Ada di Cengkareng, rumahnya kosong di bulan Maret dan April tapi bayar Rp1 juta. Ini karena tagihan listrik ini di Maret ini rerata pemakaian 3 bulan terakhir dari Desember ke Februari jadi dia kena tagihan sesuai rerata 3 bulan terakhir. Ini akan segera kami selesaikan dengan berkomunikasi. Kami datangi rumah pelanggan tersebut," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (6/5/2020).
Dia menghimbau agar masyarakat mulai menghemat listrik. Telebih, di saat semua bekerja dan berkegiatan di rumah sehingga berdampak pada tagihan listrik yang naik.
"Kalau AC enggak dipakai dimatiin saja, kalau lampu enggak dipakai dimatiin saja. Kipas angin kalau enggak dipakai dimatiin saja. Ini Ini membantu kita semua agar tak selalu membayar mahal listriknya," tutur Ikhsan.