Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta Perum Bulog ikut menyiapkan lahan sawah baru di Kalimantan Tengah. Hal ini akan menjadi cadangan lahan di saat musim kemarau.
Pasalnya, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, curah hujan di wilayah tersebut hingga November 2020 masih cukup.
“Sehingga tentu Kementan BUMN dan lainnya,dan juga PUPR mempersiapkan, berkonsentrasi untuk menyiapkan infrastruktur lumbung pangan di Kalimantan Tengah tersebut,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto seusai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo mengenai antisipasi dampak kekeringan terhadap ketersediaan bahan pokok melalui video conference, Selasa (5/5/2020).
Presiden sebelumnya telah bertitah kepada badan usaha milik negara (BUMN) agar ikut membuka lahan baru persawahan sebagai antisipasi musim kemarau dan ancaman kelangkaan pangan. Menko Airlangga kala itu mengatakan salah satu lahan yang perlu dibuka, yakni lahan basah atau lahan gambut.
Menurut Airlangga, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mencatat sekitar sepertiga lahan tersebut adalah lahan gambut. Presiden pun meminta untuk peninjauan kembali, termasuk kesiapan infrastrukturnya.
Namun dengan catatan proyeksi BMKG mengenai musim kemarau tahun ini dan juga potensi krisis pangan dunia, pembukaan lahan di Kalimantan Tengah menjadi satu opsi untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
Baca Juga
“Kalimantan yang mempunyai curah hujan relatif masih cukup baik sampai bulan November ini jadi salah satu alternatif yang nanti akan dipelajari oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian PUPR dan beberapa BUMN,” katanya.
Dalam pembukaan rapat, Presiden Joko Widodo menyampaikan 30 persen zona musim di Indonesia akan mengalami kemarau yang lebih kering dari biasanya. Oleh sebab itu antisipasi harus betup-betul disiapkan sedini mungkin, sehingga stabilitas dan produktivitas pangan tidak terganggu.
Dia menekankan bahwa kunci utama adalah memastikan ketersediaan air di daerah sentra produksi pertanian. “Oleh sebab itu, ini harus disiapkan dari sekarang mulai dari penyimpanan air hujan, kemudian memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi dan penyimpanan air buatan lainnya,” katanya.
Sementara itu Menteri Pertanian Syahrul Yasiin Limpo menyatakan siap membantu ekstensifikasi lahan pertanian di Kalimantan tersebut. “Kalau pak Menko setuju, dan Bapak Presiden bisa menyiapkan anggaran, kita tentu masuk ke kurang lebih 600 ribu hektare yang ada untuk menjadi cadangan,” katanya.