Bisnis.com, JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk tengah mempersiapkan revisi target perusahaan di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19).
Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Hadis Surya Palapa mengatakan pandemi Covid-19 yang terjadi mulai dari akhir 2019 dan terus berlanjut sampai dengan periode triwulan I tahun 2020 ini memang belum memberikan dampak yang signifikan bagi perusahaan.
Namun memasuki periode kuartal II, lanjutnya, dampak dari semakin meluasnya penyebaran Covid-19 mulai dirasakan oleh Perseroan. Hal itu dikarenakan berkurangnya permintaan pasokan batu bara dari pasar ekspor maupun domestik.
"Menyikapi hal tersebut kami saat ini sedang mempersiapkan revisi target dan racikan strategi yang tepat guna mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang diprediksi akan terjadi ke depan. Info lebih lanjut perihal ini akan disampaikan kembali pada saat rilis kinerja kuartal II mendatang," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (30/4/2020).
Tahun ini, PTBA merencanakan produksi batu bara sebesar 30,3 juta ton sepanjang 2020. Target produksi batu bara ini naik 4% dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 29,1 juta ton.
Untuk volume penjualan batu bara sepanjang tahun ini, Perseroan menargetkan untuk meningkatkannya menjadi 29,9 juta ton yang terdiri dari penjualan batu bara domestik sebesar 21,7 juta ton dan penjualan batu bara ekspor sebesar 8,2 juta ton.
"Ini meningkat 8% dari realisasi penjualan batu bara tahun lalu," katanya.
Hadis menuturkan peningkatan target penjualan ini ditopang oleh rencana penjualan ekspor untuk batu bara medium to high calorie ke premium market sebesar 2,5 juta ton.
Lalu, untuk target angkutan pada 2020 menjadi 27,5 juta ton atau meningkat 13% dari realisasi angkutan kereta api sepanjang tahun lalu.
Hadis menambahkan mendukung optimasi pengangkutan batu bara, PTBA telah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia. Pada awal tahun 2020, perusahaan telah menyelesaikan pengembangan proyek angkutan batu bara jalur kereta api Tanjung Enim – Kertapati dengan kapasitas 5 juta ton/tahun beserta pengembangan fasilitas Dermaga Kertapati.
"Untuk proyek angkutan batu bara jalur kereta api arah Tanjung Enim – Tarahan (Tarahan-I) menjadi 25 juta ton/tahun pada akhir tahun 2020," tuturnya.
Sepanjang tahun ini, Perseroan menganggarkan investasi sebesar Rp4 triliun yang terdiri dari Rp3,8 triliun untuk investasi pengembangan dan Rp228,9 miliar untuk investasi rutin.