Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan penghentian sementara pembangunan jalan tol karena Covid-19 tidak akan berdampak signifikan pada target penyelesaian proyek tol.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyetujui penghentian sementara konstruksi tol Serang-Panimbang selama 14 hari sejak 16 April 2020. Pekerjaan konstruksi dapat dimulai kembali apabila kondisi di lapangan dinyatakan aman.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan penghentian sementara konstruksi tol, secara keseluruhan tidak mengubah target penuntasan.
"Mereka [kontraktor] akan melakukan percepatan setelah periode Covid-19 berakhir," ujarnya kepada Bisnis pada Selasa (28/4/2020).
Sebagai informasi, jalan tol Serang - Panimbang memiliki panjang 83,67 kilometer yang terbagi menjadi 3 Seksi, yakni Seksi 1 Ruas Serang – Rangkasbitung (26,50 kilometer), kemudian Seksi 2 Ruas Rangkasbitung - Cileles (24,17 kilometer), dan Seksi 3 Ruas Cileles - Panimbang (33 kilometer).
Pembangunan tol Serang-Panimbang dikerjakan dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan nilai investasi sebesar Rp5,33 triliun terdiri dari Seksi 1 - 2, porsi badan usaha jalan tol (BUJT) oleh PT Wijaya Karya Serang Panimbang dan Seksi 3 porsi Pemerintah.
Saat ini dikerjakan pembangunan pada Seksi 1 dengan progres konstruksi 57,31 persen. Secara keseluruhan Jalan Tol Serang - Panimbang ditargetkan dapat beroperasi pada 2022.
Hingga saat ini, penghentian sementara proyek jalan tol yang resmi diumumkan oleh Kementerian PUPR baru tol Serang-Panimbang karena ada indikasi Covid-19 pada pekerja di lapangan.
Dalam catatan Bisnis, pada 2020 BPJT menargetkan penyelesaian 24 ruas tol sepanjang 424,69 kilometer. Beberapa di antaranya bahkan telah beroperasi, seperti ruas Pandaan-Malang.
Sebelumnya, Sekjen Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Krist Ade Sudiyono mengatakan beberapa tol yang masih dalam tahap konstruksi menunjukan progres yang menggembirakan meskipun di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Ruas tersebut seperti ruas Manado-Bitung, di tol Trans Sumatra segmen Pekanbaru-Dumai dan segmen Kayu Agung-Palembang-Betung.
Kemudian, ruas Pandaan-Malang, ruas Depok-Antasari, ruas Cimanggis-Cibitung, ruas Balikpapan-Samarinda, ruas Cisumdawu, Ruas Legundi-Bunder, serta ruas Sigli-Banda Aceh.