Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSBB: Distribusi Pangan Harus Terjamin, Prioritaskan Zona Merah

Distribusi pangan menjadi hal penting di tengah penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar, PSBB. Wilayah zona merah dinilai perlu mendapat prioritas perhatian.
Ilustrasi-Seorang penjual daging mengiris daging sapi di sebuah supermarket di Princeton, Illinois, AS, Kamis (16/4/2020)./Bloomberg-Daniel Acker
Ilustrasi-Seorang penjual daging mengiris daging sapi di sebuah supermarket di Princeton, Illinois, AS, Kamis (16/4/2020)./Bloomberg-Daniel Acker

Bisnis.com, JAKARTA - Distribusi pangan menjadi hal penting di tengah penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar, PSBB. Wilayah zona merah dinilai perlu mendapat prioritas perhatian.

Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mengharapkan distribusi dan logistik sektor pangan dapat benar-benar berjalan dengan baik.

Hal itu terutama terkait dengan pelaksanaan program pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah di Tanah Air.

"Pemberlakuan PSBB di tengah wabah Covid-19 ini mesti dapat ditunjang peran pemerintah pada distribusi pangan," kata Akmal dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (28/4/2020).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengingatkan bahwa langkah pemetaan pasokan dan distribusi kebutuhan pangan di area zona merah perlu menjadi prioritas utama pemerintah, terutama pada saat  Idul Fitri di tengah pandemi.

Menurut dia, manajemen stok di setiap wilayah seluruh Indonesia harus menjadi regulasi penting untuk memastikan bahwa jumlah stok aman secara nasional telah terdistribusi ke seluruh daerah sesuai proporsi jumlah penduduk.

Ia mengapresiasi Kementerian Pertanian yang telah menjamin 11 komoditas pangan nasional selama wabah Covid-19, apalagi saat ini secara bersamaan telah menghadapi situasi bulan Ramadan dan akan masuk momen hari raya Idulfitri.

Namun, Akmal juga mendesak Kementerian Pertanian bukan saja menjamin stok pangan dalam kondisi aman hingga lebaran, namun ada tindak lanjut yang sangat penting setelah ketersediaan yang cukup, yaitu pola distribusi yang baik sehingga tidak menimbulkan ketidakseimbangan stok antara daerah kota dan perdesaan.

Akmal mengingatkan bahwa masih ada sejumlah komoditas yang bermasalah pada harga yaitu gula pasir, daging sapi, dan bawang putih.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengupayakan ketersediaan 11 komoditas pangan nasional selama wabah Covid-19 aman.

"Dari pertanian harus ikut bertanggung jawab pada 11 komoditas pangan dasar," kata Yasin dalam telekonferensi yang dipantau dari Jakarta, Minggu (26/4).

Dia mengatakan 11 komodits itu adalah beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi dan daging kerbau, daging ayam ras, telur ayam, gula pasir serta minyak goreng.

Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik, kata Limpo, sudah melakukan perhitungan melalui neraca dan komoditas dasar itu dalam kendali atau dapat mencukupi kebutuhan nasional. "Dalam kendali yang mampu dijadikan referensi kita semua dalam kondisi aman dan terkendali."

Hanya saja, lanjut Limpo, terdapat tiga komoditas yang agak tersendat pemenuhannya karena masih impor seperti bawang putih, gula pasir dan daging sapi.

Kendati begitu, Kementan terus mengintensifkan berbagai upaya dengan sejumlah kementerian, lembaga dan unsur terkait agar ketersediaan tiga komoditi dasar untuk kebutuhan nasional itu terpenuhi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper