Bisnis.com, JAKARTA — Menjaga daya tahan tubuh sangat penting saat bulan puasa dan selama pandemi virus corona. Salah satu caranya dengan mengonsumsi ikan segar.
Langkah ini bisa membuat tubuh tidak terasa lemas, energi tetap terjaga saat puasa, sekaligus bagian dari upaya mencegah penyakit termasuk virus corona.
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rina menjelaskan ikan dapat menstimulus sistem imun di dalam tubuh, sebab tubuh membutuhkan protein yang cukup serta suplai makanan yang bermutu.
"Ikan sehat bermutu ini merupakan sumber protein yang layak dan memiliki omega tiga tinggi, salah satu faktor yang bisa meningkatkan imun tubuh," ujarnya, Sabtu (25/4/2020).
Oleh karena itu, dalam rangkaian Bulan Mutu Karantina Tahun 2020, KKP menyalurkan ikan untuk masyarakat terdampak Covid-19. Bantuan ikan tersebut merupakan Corporate Social Responsibility (CSR) pelaku usaha perikanan mitra BKIPM.
"Ikan yang dibagikan ini ikan makarel dan tongkol. Ikan-ikan ini masih segar dan kualitasnya bagus," jelas Rina yang baru saja membagikan ikan di Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga
Diketahui pogram Bulan Mutu Karantina Tahun 2020 digelar di 47 UPT BKIPM di 34 provinsi hingga 30 Juni 2020.
Sementara dalam perkembangan lain, pandemi corona juga mengerek kinerja perikanan, utamanya industri pengalengan ikan.
“Stok nasional untuk produk sarden dan makarel kaleng saat ini berjumlah 35 juta kaleng. Selain diserap melalui pasar ekspor, ritel dan online, olahan ikan kaleng dapat dimanfaatkan sebagai salah satu produk bantuan sosial yang memenuhi kebutuhan protein masyarakat,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Abdul Rochim lewat keterangannya di Jakarta, Jumat (24/4/2020).
Kemenperin mencatat terdapat 718 unit usaha pengolahan ikan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Jumlah produksi sektor pengolahan ikan ini mencapai 1,6 juta ton pada tahun 2019, meningkat 300 ribu ton dibanding tahun 2016.
“Untuk nilai ekspornya, sektor industri ini juga meningkat pada tahun 2019 menjadi 4,1 juta dolar AS,” ungkap Rochim.
