Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelarangan Mudik, Penjualan BBM Pertamina Bakal Terperosok

Direktur Executive Energi Watch Mamit Setiawan menjelaskan bahwa dengan adanya aturan tersebut, akan sangat membuat konsumsi BBM pada periode mudik Lebaran tahun ini akan lebih rendah.
Pengemudi ojek online mengisi BBM di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta, Selasa (14/4/2020). PT Pertamina (persero) membuat program khusus selama masa darurat pandemi virus corona atau Covid-19 untuk para pengemudi ojol. Pertamina meluncurkan layanan khusus untuk para ojol berupa cashback saldo LinkAja dengan maksimal nilai Rp15.000 per hari, untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina melalui aplikasi MyPertamina. Bisnis/Arief Hermawan P
Pengemudi ojek online mengisi BBM di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta, Selasa (14/4/2020). PT Pertamina (persero) membuat program khusus selama masa darurat pandemi virus corona atau Covid-19 untuk para pengemudi ojol. Pertamina meluncurkan layanan khusus untuk para ojol berupa cashback saldo LinkAja dengan maksimal nilai Rp15.000 per hari, untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina melalui aplikasi MyPertamina. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Dengan adanya larangan mudik yang diperintahkan Presiden Joko Widodo, penjualan bahan bakar minyak (BBM) oleh PT Pertamina (Persero) pada periode mudik tahun ini diprediksi terperosok.

Direktur Executive Energi Watch Mamit Setiawan menjelaskan bahwa dengan adanya aturan tersebut, akan sangat membuat konsumsi BBM pada periode mudik Lebaran tahun ini akan lebih rendah.

“Apalagi pesawat pun di larang beroperasi, jelas ini akan semakin membuat Pertamina terpukul karena penurunan konsumsi BBM. Mungkin akan lebih tinggi penurunannya jika dibandingkan bulan Maret,” katanya kepada Bisnis, Kamis (23/4/2020).

Mamit menilai, penurunan konsumsi BBM pada periode mudik lebaran dinilai akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap kinerja keuangan Pertamina.

Menurut dia, kinerja keuangan Pertamina tahun ini sudah cukup tertekan dengan kondisi pelemahan harga minyak dunia. Sementara, momen mudik lebaran yang biasanya meningkatkan konsumsi BBM dengan rata-rata 13 persen tidak dapat dinikmati tahun ini.

“Dampaknya pasti akan sedikit banyak menggangu keuangan Pertamina di tengah makin masih melemahnya harga minyak dunia,” ujarnya.

Direktur Bahan Bakar Minyak BPH Migas Alfon Simanjuntak mengatakan, kendati belum melakukan penghitungan lebih lanjut, pihaknya memprediksi konsumsi minyak tahun ini akan lebih rendah jika dibandingkan dengan periode mudik tahun lalu.

“Iya karena pasti larangan mudik juga pengaruh,” katanya kepada Bisnis, Kamis (23/4/2020).

Lebih lanjut, Alfon menjelaskan bahwa, pada periode mudik sebelumnya, BPH Migas mencatat peningkatan konsumsi rata-rata bahan bakar sebesar 15 persen--20 persen jika dibandingkan dengan rata-rata harian.

Untuk tahun ini, pihaknya masih akan mengumpulkan data untuk membuat proyeksi penurunan konsumsi pada mudik tahun ini.

“Sejak ada larangan mudik 24 April kami lagi coba membuat forecast, besok posko baru kami coba rapatkan untuk kita coba mintakan data,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper