Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I mengaku masih melakukan konsolidasi untuk menyusun kembali rencana bisnisnya setelah Menteri BUMN Erick Thohir melakukan perombakan pada jajaran komisarisnya.
VP Public Relations Pelindo I Fiona Sari Utami menjelaskan perombakan di tubuh komisiris baru saja dilakukan, sehingga pembicaraan terkait dengan arah bisnis perseroan ke depan belum ditentukan.
“Ini masih menunggu dulu ya. Pergantian baru kemarin dan baru perkenalan komisaris baru,” jelasnya, Selasa (21/4/2020).
Sebelumnya, Menteri Erick hanya mempertahankan satu orang, yaitu Winata Supriatna dari jajaran komisaris lama ke tubuh komisaris yang baru. Selain itu, Kementerian memasukkan Irma Suryani Chaniago sebagai komisaris independen, sehingga jumlah komisaris Pelindo I bertambah dari lima menjadi enam orang.
Perombakan jajaran komisaris itu mengacu pada Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-123/MBU/04/2020 per 20 April 2020. Komisaris yang dicopot yaitu Refly Harun (komisaris utama merangkap komisaris independen), Heryadi (komisaris independen), Bambang Setyo Wahyudi (komisaris), dan Lukita Dinarsyah Tuwo (komisaris).
Adapun, jajaran komisaris baru terdiri atas Achmad Djamaludin (komisaris utama), Arman Depari (komisaris), Herbert Timbo Parluhutan Siahaan (komisaris independen), Ahmad Perwira Mulia Tarigan (komisaris independen), Irma Suryani Chaniago (komisaris independen), dan Winata Supriatna (komisaris).
Baca Juga
Arman Depari sebelumnya lebih dikenal sebagai Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang kerap kali berurusan dengan bandar narkoba.
Sementara Achmad Djamaludin merupakan salah seorang perwira tinggi di TNI AL. Nama baru di jajaran komisaris yakni Irma Suryani Chaniago lebih dikenal sebagai kader Partai Nasdem dan menjabat Ketua Bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak DPP Partai NasDem.
Selain ketiga komisaris baru tersebut, dua nama lainnya yakni Winata Supriatna yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi, Maritim, Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan di Sekretariat Negara. Lalu ada Ahmad Perwira Mulia Tarigan yang tercatat sebagai dosen di Universitas Sumatera Utara.