Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat bisnis properti memprediksi investasi penanaman modal asing sektor properti pada kuartal II/2020 akan makin tertekan lantaran disebabkan beberapa hal.
Direktur Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit menyatakan bahwa hal ini becermin dari penurunan investasi penanaman modal asing (PMA) pada kuartal I/2020.
Penurunan itu akibat dari pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) yang mulai mewabah pada Desember 2019 di Wuhan, China dan terus meluas secara global termasuk ke Indonesia.
Dia juga menyebutkan bahwa penurunan investasi PMA itu hal yang wajar.
"Wajar karena sejak Desember [2019] saat sebagian besar investor global sudah mengantisipasi kemungkinan dampak negatif dari pandemi ini terhadap investasi di luar negaranya," katanya pada Bisnis, Senin (20/4/2020).
Dengan demikian, kata Panangian, hal itu akan turut berimbas pada realisasi investasi pada kuartal selanjutnya mengingat keadaan saat ini belum bisa diprediksi kapan mereda. Belum lagi, kasus corona secara global juga terlihat masih belum terjadi penurunan.
Baca Juga
"Maka dapat diperkirakan bahwa investasi PMA kuartal kedua pasti akan menurun lebih tajam lagi," ujar Panangian.
Lagi pula, dia menyebut bahwa saat ini para investor tengah berpikir bagaimana caranya untuk menghadapi ketidakpastian jangka pendek sehingga belum memiliki kesempatan memikirkan soal investasi yang bersifat jangka panjang.
Selain itu, kata Panangian, alasan penurunan proyeksi investasi sektor properti pada kuartal II/2020 lantaran pemerintah sendiri memperikan bahwa PDB [produk domestik bruto] pada kuartal kedua ini kemungkinan tumbuh negatif. "[maka nanti] bandingkan pertumbuhan PDB pada kuartal pertama 2020 yang [diprediksi sebesar] 4,7 persen."
Wakil Ketua Umum DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Bidang Hubungan Luar Negeri Rusmin Lawin mengatakan bahwa penurunan PMA pada kuartal I/2020 lantaran sejumlah investor menunda ekspansi akibat Covid-19.
Jika melihat realisasi investasi yang turun tersebut, Rusmin juga sependapat bahwa pada kuartal selanjutnya akan makin tertekan. Namun, dia belum memperkirakan berapa angka penurunan tersebut.
"Tahun ini, baik kuartal satu, dua, dan tiga [PMA] akan jelek karena dampak corona juga bisa 1 [tahun] atau 2 tahun kemudian," katanya.
Sebelumnya, data Badan Koordinasi Penanaman Modal menunjukkan bahwa realisasi investasi proyek di sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran selama Januari—Maret 2020 tercatat turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi tiga subsektor properti itu baik asing dan dalam negeri pada kuartal pertama I/2020 tercatat Rp17,8 triliun atau turun jika dibandingan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp18,8 triliun.