Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Belum Punya Data Pelanggan 900 VA Mampu dan 1.300 VA yang Terdampak Corona

Jumlah pelanggan untuk daya 900 VA non subsidi atau mampu ada sebanyak 22,7 juta pelanggan, sementera untuk daya 1.300 VA terdapat 11 juta pelanggan.
Pelanggan PLN Suluttenggo per Februari 2020 mencapai sekitar 1,6 juta, yang mayoritas merupakan pelanggan rumah tangga sebanyak 1,5 juta pelanggan. -Antara
Pelanggan PLN Suluttenggo per Februari 2020 mencapai sekitar 1,6 juta, yang mayoritas merupakan pelanggan rumah tangga sebanyak 1,5 juta pelanggan. -Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah baru memberikan stimukus keringanan tagihan listrik gratis untuk pelanggan 450 VA dan diskon 50 persen untuk pelanggan 900 VA selama periode April hingga Juni 2020 di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Lalu bagaimana pelanggan listrik 900 VA non subsidi dan 1.300 VA yang juga terdampak Covid-19.

Direktur Utama PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengatakan jumlah pelanggan untuk daya 900 VA non subsidi atau mampu ada sebanyak 22,7 juta pelanggan.

Lalu untuk daya 1.300 VA terdapat 11 juta pelanggan. Memang saat ini, yang baru diberikan stimulus keringanan listrik oleh pemerintah untuk daya 450 VA sebanyak 23,86 juta pelanggan dan daya 900 VA bersubsidi sebanyak 7,3 juta pelanggan.

"Ini memang sudah keputusan pemerintah untuk 900 VA mampu dan 1.300 VA belum mendapat subsidi atau keringanan listrik. Sudah tentu kami terus memonitor perkembangan itu," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat secara virtual bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (16/4/2020).

Adapun per bulannya, setiap pelanggan 900 VA non subsidi membayar tagihan listrik rerata Rp190.000 dan untuk pelanggan 1.300 VA membayar rerata sebesar Rp450.000. 

Pihaknya memahami bahwa di tengah pandemi Covid-19 ini, pelanggan 900 VA mampu dan 1.300 VA akan mulai mengalami kesulitan membayar lsitrik.

Namun demikian, hingga kini PLN belum memiliki data berapa banyak pelanggan 900 VA non subdisi dan 1.300 VA yang terdampak Covid-19.

"Kami belum punya datanya. Kami akan punya datanya pada 20 April ini karena tanggal itulah jatuh tempo pembayaran [tagihan listrik]. 20 April itu kami akan tahu pelanggan 900 VA mampu dan 1.300 VA yang terdampak dan susah kesulitan membayar tagihan listrik. Kami akan share datanya," tuturnya.

Lebih lanjut, Zulkifli menjelaskan pada tanggal 20 April akan tahu persis jumlah pelanggan yang akan menunggak pembayaran listrik pertama kali.

"Mungkin mereka masih mampu makan tambungan. Tapi tanggal 20 April, 20 Mei, 20 Juni, makan tabungan itu begitu tabungan habis mereka enggak mampu lagi bayar listrik yang non subsidi. Kami akan terus memonitor perkembangan yang ada," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper