Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Ikan Melimpah, KKP Berikan Stimulus

Telah terjadi oversupply ikan di pelabuhan karena hasil tangkapan ikan tidak terserap.
Nelayan menimbang ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Ikan Muara Angke, Jakarta, Senin (8/5)./Antara-Aprillio Akbar
Nelayan menimbang ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Ikan Muara Angke, Jakarta, Senin (8/5)./Antara-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan sejumlah stimulus bagi pengusaha perikanan dan nelayan di tengah pandemi virus corona.

Adapun beberapa bantuan tersebut yakni bantuan moda distribusi ikan, pembukaan cargo flight untuk ekspor, fasilitasi pemasaran ikan secara online, pemberian ikan secara masif oleh BUMN/BUMD, bantuan perbekalan atau operasional nelayan, relaksasi pembayaran kredit nelayan hingga akses permodalan. 

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, M. Zulficar Mochtar mengatakan stimulus itu dilakukan melihat adanya oversupply ikan di pelabuhan karena hasil tangkapan ikan tidak terserap. Pasar ikan atau unit pengolahan pun tidak beroperasi, cold storage overcapacity, harga ikan rendah, nelayan rugi dan tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar hingga nelayan tidak mampu melaut kembali.

“Meski demikian, ikan ada, produksi ada. Yang belum ada adalah mekanisme atau sistem yang bisa mengantisipasi, yang menghantar ke konsumen," ujarnya dalam diskusi online di aplikasi Zoom, Rabu (15/4/2020).

Zulficar menilai perlu perencanaan yang baik saat melaut. "Berapa es, berapa kemampuan kita jangan sampai banyak ikan semua ditangkap padahal kemampuan es terbatas. Jadi perlu pula rasionalisasi," tambahnya.

Zulficar mengakui memang kendala utamanya ada di angkutan tetapi dia juga menyebut bahwa baru-baru ini justru ada permintaan izin sekitar 700 kapal. “Jadi ini ada semangat melaut meski dikeluhkan juga kalau jumlah AKP (awak kapal perikanan) berkurang," imbuhnya.

Kemarin, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menegaskan sudah melakukan realokasi anggaran sebesar Rp483,74 miliar untuk percepatan pemulihan ekonomi imbas pandemi virus corona (Covid-19). Jumlah tersebut setara 9,12 persen dari total pagu anggaran KKP sebesar Rp5,3 triliun di APBN-P 2020


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper