Bisnis.com, JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia Januari-Maret 2020 berada dalam posisi surplus.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Maret 2020 mencapai US$41,79 miliar atau meningkat 2,91 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.
Peningkatan ini dipicu oleh pertumbuhan ekspor nonmigas mencapai US$39,49 miliar atau meningkat 6,39 persen.
Nilai impor kumulatif Januari–Maret 2020 adalah US$39.16 miliar, turun 3,69 persen (US$1.50 miliar) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Sehingga Januari-Maret 2020 surplus sebesar US$2,62 miliar. Posisi ini jauh lebih bagus neraca perdagangan Januari-Maret 2019 yang defisit," ujar Suhariyanto, Rabu (15/4/2020).
Namun, dia mengingatkan surplus ini patut diwaspadai melihat komposisi impor selama Januari - Maret 2020. Selama periode tersebut, bahan bakau turun 2,82 persen dan barang modal 13,07 persen.
Baca Juga
"Ini akan berpengaruh pada pergerakan sektor industri, perdagangan, dan investasi," ujar Suhariyanto.