Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah masih optimistis kerja sama PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco dalam pengembangan proyek Kilang Cilacap tetap berlanjut.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap akan tetap berjalan dengan perusahaan migas asal Arab Saudi tersebut.
“Proyek itu [Kilang Cilacap] jalan, karena Pertamina jalan, karena sudah masuk US$1,3 milar atau lebih mungkin,” katanya kepada wartawan, Selasa (14/4/2020).
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memastikan proyek pembangunan kilang milik PT Pertamina (Persero) bakal terus berlanjut ditengah pandemi virus corona dan pelemahan harga minyak dunia.
Erick mengatakan, pada kondisi saat ini, tidak ada penundaan proyek yang dilakukan oleh BUMN, termasuk proyek pembangungan kilang karena telah termasuk salah satu proyek yang ditargetkan oleh Presiden Joko Widodo.
Dia meminta Pertamina untuk tetap fokus melanjutkan pembangunan proyek tersebut kendati di tengah kondisi saat ini. “Yang pasti dalam proyek-proyek yang dalam KPI, kita akan jalan terus. Nanti detailnya kita berikan,” katanya.
Sementara itu, Pertamina memilih untuk fokus pada pembangunan empat proyek kilang minyak sembari menunggu kesepakatan Kilang Cilacap dengan Saudi Aramco.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan proyek kilang tersebut termasuk dalam proyek strategis nasional (PSN) dan harus tetap dijalankan sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir. Adapun, jadwal proyek akan kembali dipantau.
"Kami akan fokus untuk [Kilang] Balikpapan, Tuban, dan TPPI [PT Trans Pasific Petrochemical Indotama]. Jadi ada 4 proyek kilang yang sudah berjalan, untuk yang dua lainnya kami akan meliat respons dari partner," katanya.
Adapun, untuk proyek pengembangan RDMP terdiri atas RDMP Balongan, RDMP Dumai, RDMP Cilacap, dan RDMP Balikpapan. Sementara itu, untuk proyek GRR, Pertamina sedang mengerjakan GRR Tuban, dan GRR Bontang.
Adanya empat proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan dua Grass Root Refinery (GRR), kapasitas kilang Pertamina menjadi 2 juta barel per hari (bph) pada 2026 dengan volume produksi BBM sebesar 200 juta liter per hari.