Bisnis.com, JAKARTA - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya sudah melakukan refocusing anggaran sebesar Rp36,19 triliun dari total anggaran Kementerian PUPR sebesar Rp 120 triliun.
Basuki menyampaikan hal itu saat member keterangan di Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, Senin (13/4/2020).
Dia menyebut, refocusing anggaran itu dilakukan dengan cara mengembalikan dana itu ke Kementerian Keuangan untuk dialokasikan langsung menjadi bantuan sosial (bansos), dan kegiatan lain untuk penanggulangan Covid-19.
Adapun besar dana yang bepeluang langsung digunakan untuk penanggulangan Covid-19 adalah sebesar Rp24.53 triliun.
“Ini berasal dari memangkas 50 persen perjalanan dinas, rapat kerja dan kegiatan sejenisnya,” kata Basuki.
Kemudian, untuk paket pembangunan infrastruktur yang ditunda, katanya, tetap dilakukan tender, namun pelaksanannya tahun 2021. Jadi, proyek infrastruktur yang tadinya single year menjadi multiyears.
Baca Juga
“Kemudian paket software kita soft-kan,” ujarnya.
Basuki menjelaskan bahwa refocusing dana untuk 2 hal. Pertama, pembangunan langsung seperti persiapan prasarana di Pulau Galang, menyiapkan prasarana dan rehabilitasi rumah sakit darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat, serta pembelian alat pendukung.
“Kemudian ingin melaksanakan padat karya tunai berupa pekerjaan rendah teknlogi di pedesaan bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat di pedesaan,“ jelas Basuki.
Dia menambahkan, padat karya tunai masih bisa dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, misalnya, perbaikan irigasi kecil. Semula dikerjakan 2 bulan menjadi 3 bulan.
Para pekerja dibayar mingguan atau kamisan. Untuk perbaikan irigasi kecil dilakukan di 10.000 lokasi dengan anggaran Rp10 triliun.