Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan produksi masker dan alat pelindung diri (APD) dapat mencapai 18 juta potong per bulan seiring dengan diversifikasi sejumlah perusahaan tekstil untuk memproduksi APD.
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam mengatakan sejumlah industri tekstil mulai melakukan diversifikasi industri dengan memproduksi masker dan APD.
“Sekarang kapasitas yang diproduksi per bulan hampir 18 juta. Ini hampir 36 perusahaan [yang memproduksi] yang tadinya 6 perusahaan [yang memproduksi masker hingga APD]. Ini kita harap setiap minggunya akan mencapai 3 juta,” katanya saat rapat dengar pendapat di Komisi IV DPR RI secara virtual, Rabu (8/4/2020).
Dia memperkirakan pada pekan pertama ini, jumlah produksi akan mencapai 2 juta per pekan. Nantinya tiap produksi akan langsung didistribukan kepada masyarakat termasuk kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Selain itu, ketersediaan sarung tangan karet lanjutnya masih tergolong aman. Industri dalam negeri untuk sarung tangan karet mencapai 8,5 miliar potong per tahun. Alat tersebut, menurutnya, dapat menjadi tambahan alat pelindung bagi paramedis.
“Pada prinsipnya Kementerian Perindustrian mendorong sektor industri mendukung baik ketersediaan APD, masker, chloroquine, vitamin, hand sanitizer dan terakhir adalah ventilator,” tuturnya.
Dia menyebut produksi dalam negeri diperlukan agar produsen tidak bergantung pada impor. Pasalnya saat ini seluruh negara tengah menghadapi pandemi Covid-19 sehingga alat kesehatan termasuk masker dan APD dari impor akan tergambat.