Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan cadangan devisa yang dimiliki Indonesia saat ini lebih dari cukup.
"Kami akan umumkan jumlah cadangan devisa kita lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan, misalnya pembayaran utang pemerintah dan langkah-langkah stabilitasi nilai tukar," katanya saat rapat kerja virtuan dengan Komisi XI DPR RI, Senin (6/4/2020).
Meski demikian, dia membuka peluang penerapan bilateral swap sebagai cara untuk memperkuat cadangan devisa.
Menurutnya, bilateral swap antara BI dengan beberapa bank sentral negara sahabat merupakan second line of defense.
"Bilateral swap dengan [bank sentral] China US$30 dollar, Jepang US$22,7 miliar, Korsel US$10 miliar, dan Singapura US$7 miliar," jelasnya.
Sebelumnya, BI mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2020 mencapai US$ 130,4 miliar, turun US$ 1,3 miliar dibandingkan bulan sebelumnya.
Posisi cadangan devisa tersebut cukup untuk membiayai 7,7 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadangan devisa tersebut juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.