Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menilai penghentian operasional sementara yang dilakukan oleh TransNusa tidak akan berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT Isyak Nuka mengatakan penutupan penerbangan antarwilayah di provinsi berbasis kepulauan itu oleh maskapai TransNusa tidak terlalu mengganggu akses transportasi masyarakat.
"Mudah-mudahan tidak terlalu terganggu, karena tingkat okupansi penumpang juga cenderung menurun terus, sehingga pihak maskapai mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penerbangan," katanya, Kamis (26/3/2020).
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan rencana penutupan penerbangan antarwilayah di NTT oleh maskapai dengan nama badan hukum PT TransNusa Aviation Mandiri dan dampaknya terhadap mobilitas masyarakat.
TransNusa, perusahaan penerbangan swasta yang berbasis di Kupang, NTT, memutuskan tidak beroperasi sementara pada 1-15 April 2020 untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).
Menurut Isyak, masyarakat yang ingin ke Pulau Flores, Sumba dan Alor atau sebaliknya dapat menggunakan transportasi laut atau maskapai penerbangan yang masih tetap beroperasi pada titik-titik tertentu. Namun, untuk kepentingan darurat dan pelayanan logistik kesehatan, penerbangan tetap akan dibuka.
Baca Juga
"Artinya, kalaupun ada penghentian penerbangan, belum terlalu mengganggu karena masih ada pilihan transportasi lain yang bisa digunakan oleh masyarakat," katanya.