Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jika Corona Tak Kunjung Reda, Ini Dampak bagi Pusat Perbelanjaan

Asosiasi pengembang menyatakan jika pandemi virus Corona tak kunjung reda, maka pemulihan untuk bisnis pusat perbelanjaan diperkirakaan akan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Pengunjung berada di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung berada di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia menyatakan bahwa pelaku bisnis pusat perbelanjaan tengah menghadapi tantangan berat akibat merebaknya virus corona jenis baru atau Covid-19.

Kondisi eksisting bisnis pusat perbelanjaan saat ini membuat pengembang atau pengelola mal memutuskan untuk menutup sebagian operasionalnya guna mencegah penyebaran virus semakin meluas.

"Pusat perbelanjaan dipemberitaan paling terkena imbas Covid-19. Jumlah pengunjung turun drastis, penjualan semakin minim, [tapi] biaya operasional tetap tinggi. Hal ini yang berakibat fatal ke depannya," ujar Wakil Ketua Umum REI Rusmin Lawin, Kamis (26/3/2020).

Bahkan, dia menyatakan bahwa sejumlah mal telah memutuskan untuk menutup semua operasionalnya akibat dari dampak Covid-19, di antaranya adalah jaringan mal Summarecon, Senayan City, Lippo Mall, dan Plaza Indonesia. Adapun, mal lainnya kemungkinan akan segera menyusul langkah tersebut.

Melihat kondisi saat ini, Rusmin yang juga selaku Board of director World FIABCI itu mengaku khawatir bahwa bisnis pusat perbelanjaan akan semakin turun drastis. 

Dalam jangka pendek, sejumlah pusat perbelanjaan memang telah mengantisipasi penyebaran Covid-19 dengan hanya mengurangi jam operasional, menyediakan hand sanitizer dan masker, serta mengadakan beberapa promo. 

"Langkah-langkah ini untuk jangka pendek mungkin akan bisa survive, tetapi untuk ke depan trennya [kemungkinan] akan menurun," jelasnya.

Dia menyatakan bahwa kondisi ini memang akan sangat berat bagi pelaku bisnis pusat perbelanjaan. Jika melihat kasus Covid-19 yang setiap harinya meningkat di Indonesia, maka tidak menutup kemungkinan skenario terburuk ke depan adalah mal bisa difungsikan sebagai gudang logistik. 

Selain itu, bisa pula dijadikan sebagai pusat penyediaan makanan cepat saji bagi korban Covid-19. Adapun, hingga per hari ini, kasus positif corona di Tanah Air mencapai 790 dan diperkirakan akan terus meningkat.

"Hal ini bukan mengada-ada, karena dampak dari krisis ini belum tentu kapan akan berakhir. Recovery bisnis mal akan memakan waktu cukup lama," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper