Bisnis.com, JAKARTA - Operator Bandara Djalaluddin Gorontalo melakukan pembenahan layanan taksi resmi yang beroperasi untuk melayani penumpang agar selamat, aman, dan nyaman.
Kepala Unit Pelayanan Bandar Udara (UPBU) Kelas I Djalaluddin Gorontalo Ben Adi Surya mengatakan sebelumnya para penumpang dilayani oleh dua operator taksi, yakni Koperasi Angkasa dan Koperasi Djalaluddin, unit usaha dari Bandara Djalaluddin. Namun, dalam perkembangannya ada beberapa kekurangan dan hal-hal yang harus dibenahi.
"Akhirnya kami melalukan pembenahan dan penertiban kepada taksi yang tidak berizin atau taksi gelap. Saat ini tengah disusun strategi untuk mengatur agar para penumpang bisa mendapatkan layanan taksi yang baik dengan menghapuskan taksi gelap dengan mengandeng pihak Kepolisian," kata Ben dalam siaran pers, Selasa (24/3/2020).
Dia menambahkan akan bertindak tegas kepada para operator yang tidak mengikuti aturan yang berlaku. Salah satunya adalah membekukan operasional Koperasi Djalaluddin.
Pihaknya menuturkan operator taksi yang saat ini bisa melayani penumpang hanya Koperasi Angkasa dan Koperasi Mitra Usaha. Keduanya dinilai telah memenuhi semua persyaratan yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Gorontalo.
"Berbeda dengan Koperasi Djalaluddin yang belum memiliki persyaratan yang diharuskan untuk dapat beroperasi. Tindakan tergas diambil sebagai upaya perbaikan pelayanan," ujarnya.
Ben menuturkan Koperasi Angkasa telah menggandneg Gojek sebagai mitra utama untuk meningkatkan aspek keamanan dan kenyamanan pengguna taksi bandara.
"Pihak koperasi akan menyiapkan outlet, antrian dan tempat duduk dan menunggu sendiri. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi sopir yang memaksa para penumpang yang baru tiba di pintu keluar bandara," tuturnya.