Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan jasa kurir FedEx akan mengambil porsi pengiriman kargo yang biasanya dibawa oleh maskapai penerbangan dalam kondisi saat ini yang banyak dibatalkan.
Chief Operating Officer FedEx Raj Subramaniam mengatakan mendapatkan dorongan dari pengurangan tajam maskapai komersial yang biasanya membawa kargo bersama dengan bagasi di perut pesawat.
Dia menyebutkan selama Februari hingga awal Maret, kapasitas kargo ke China turun sekitar 40% dan sebagian besar penurunan itu berasal dari pengurangan penerbangan penumpang.
FedEx justru melihat peningkatan kargo di Cina di tengah ketidakpastian pandemik Corona yang saat ini mendorong sebagian besar negara di dunia menutup diri dari luar.
Perusahaan pengirima tersebut memperkirakan sekitar 95% produsen besar telah kembali beroperasi di sana dan pekan lalu kurir melakukan sebanyak mungkin penerbangan ke dan dari negara tersebut.
"Permintaan yang kami lihat dari Asia saat ini cukup kuat. Kapasitas manufaktur akan kembali secara online," jelasnya, seperti yang dilansir dari Bloomberg, Jumat (20/3/2020).
Baca Juga
Pada kuartal yang berakhir Februari, penjualan di unit internasional, memberikan kontribusi lebih dari setengah pendapatan FedEx. Kinerja pendapatan perusahaan cukup baik dengan penurunan kurang dari 1% menjadi US$8,92 miliar. Namun, margin keuntungan unit merosot ke 1,5%, kurang dari setengah level yang dicapai mereka pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, permintaan yang tak terduga diperkirakan akan jatuh di Eropa dengan sejumlah pemerintahan mengeluarkan kebijakan untuk tinggal di rumah.
Namun manajemen menyebut tingkat penurunan tidak mungkin diprediksikan dengan kondisi yang berubah setiap hari. Virus ini menyerang selama transisi besar unit Ground A.S. FedEx untuk mengambil Amazon.com Inc. dalam meraup pangsa pasar untuk pengiriman e-commerce.
Perusahaan ini telah menghabiskan banyak uang untuk pindah ke pengiriman tujuh hari dan meningkatkan kecepatan sehingga 70% paket sekarang dikirim dalam dua hari atau kurang. FedEx pun mengambil lebih banyak paket perumahan yang sebelumnya diserahkan ke layanan Pos di AS.
Langkah itu diambil sejalan dengan revolusi e-commerce. CEO FedEx Fred Smith mengatakan pada awal tahun bahwa ini akan menjadi tahun tantangan dan perubahan dan saat ini mewabahnya virus corona.
Adapun biaya yang lebih tinggi menyebabkan margin keuntungan di Ground, bisnis perusahaan yang paling menguntungkan, turun menjadi 6% dari 11% secara tahunan. Secara keseluruhan, margin FedEx turun menjadi 2,4%, jauh di bawah sasaran jangka panjangnya 10% atau lebih baik