Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Jokowi memberikan waktu hingga akhir Maret 2020 kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk merampungkan pembangunan fasilitas observasi dan penampungan untuk pengendalian infeksi penyakit menular di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengaku optimistis pembangunan fasilitas tersebut dapat dirampungkan sesuai target yaitu pada akhir Maret nanti.
“Target yang diberikan Bapak Presiden adalah dua sampai tiga minggu harus selesai dan siap dimanfaatkan,” ujar Basuki seperti dikutip dalam keterangan yang dirilis pada laman resmi Kementerian PUPR, Jumat (20/3/2020).
Tidak hanya bangunan untuk observasi/penampungan/karantina saja yang ditargetkan rampung pada akhir Maret nanti, tetapi juga sejumlah fasilitas pendukungnya.
Lantas, apa saja fasiltas yang akan dibangun Kementrian PUPR di sekitar tempat penampungan tersebut?
Berdasarkan informasi dari Kementerian PUPR, fasilitas yang tengah dibangun antara lain adalah rumah dokter/perawat, dapur umum, gudang, laundry, dan beberapa fasiltas lainnya.
Baca Juga
Pembangunan fasilitas observasi penyakit menular di Pulau Galang dibagi menjadi 3 Zonasi, yakni Zona A (Renovasi Eks Sinam) meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house.
Sejumlah pekerja tengah menjalankan proses pembangunan fasilitas observasi/karantina/penampungan untuk pengendalian infeksi penyakit menular utamanya Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau. Proyek tersebut ditargetkan rampung akhir Maret 2020/Dokumen Kementerian PUPR.
Selanjutnya adalah Zona B yang meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, helipad, dan zona utilitas.
Material modul panel yang telah dikirim dari Jakarta saat ini sudah selesai dipasang sebanyak 4 modul untuk ruang observasi berkapasitas 5 tempat tidur.
Pada tahap awal akan dibangun 2 gedung bertingkat 2 berada di Zona B yang terdiri dari fasilitas observasi/penampungan/karantina (termasuk isolasi) terdiri dari ruang observasi dan ruang isolasi untuk Intensive Care Unit (ICU) dan untuk Non-ICU.
Selain itu di sekitar fasilitas utama juga akan dilengkapi ruang tindakan, ruang penyimpanan mobile rontgen, ruang laboratorium, dapur, renovasi bangunan eksisting untuk bangunan penunjang, fasilitas air bersih, air limbah, drainase, sampah, dan utilitas lainnya, serta ruang alat kesehatan ruang isolasi dan observasi.
Terakhir Zona C peruntukannya untuk tahap berikutnya (menyesuaikan kebutuhan) dengan memanfaatkan cadangan lahan.
Keseluruhan pekerjaan berlangsung dibawah supervisi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kepulauan Riau, Ditjen Cipta Karya. Bertindak selaku kontraktor pelaksana adalah PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya.
Untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Ditjen SDA juga telah melakukan pemasangan pipa transmisi air baku sepanjang 13,8 kilometer bersumber dari Waduk Monggak Rempang yang memiliki debit 232 liter per detik dan tengah dipasang pompa air berkapasitas 5 liter per detik yang menyalurkan air dari reservoir ke clean water tank.
Selain itu, Kementerian PUPR juga melakukan pengerukan dan perluasan kapasitas embung yang berada di Pulau Galang untuk mendukung penyediaan air baku fasilitas observasi dan isolasi di Pulau Galang dengan progres saat ini sebesar 76 persen.