Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) menyebut permintaan ekspor hasil laut ke Jepang terus meningkat pada awal 2020 kendati terjadi pandemi virus Corona (Covid-19).
Direktur Operasional Perum Perindo Arief Goentoro mengaku telah melakukan ekspor hasil laut berupa 15 ton gurita ke Jepang. Adapun, realisasi ini merupakan tahap ketiga, sedangkan tahap pertama dan kedua telah diekspor pada November 2019 dan Februari 2020 dengan volume yang sama.
“Hasil laut gurita ini merupakan produk asli dari Unit Pengolahan Ikan [UPI] kami di Natuna. Dari Natuna dikirim dulu ke Jakarta lalu diekspor langsung ke Jepang,” kata Arief dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis.com, Kamis (19/3/2020).
Perum Perindo mengekspor 15 ton gurita kepada salah satu perusahaan asal Negeri Sakura.
Pengiriman dari Natuna ke Jakarta, lanjutnya, dilakukan pada 30 Maret 2020. Selanjutnya, ekspor dari Jakarta ke Jepang dikirim pada 4 April 2020, melalui Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta.
Dia menambahkan ekspor satu kontainer kali ini bernilai Rp1,1 miliar. Gurita merupakan salah satu produk hasil laut Tanah Air yang diminati pasar internasional seperti Jepang.
Baca Juga
Adapun, kegiatan ekspor tersebut adalah hasil kerjasama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Kabupaten Natuna dan Perum Perindo. Arief memprediksi permintaan ekspor gurita dari Natuna kian meningkat mengikuti musim puncak mulai akhir 2019 hingga awal 2020.
Sejak 2017 secara rutin produk olahan dari UPI Natuna yang dikelola Perum Perindo diekspor ke Singapura, melalui Tanjung Pinang. Selain gurita, produk dari Natuna untuk ekspor adalah ikan-ikan dasar seperti kakap, kerapu, angoli, dan kurisi.
Perum Perindo mematok pendapatan usaha sebesar Rp1,058 triliun pada 2020 dengan menargetkan produksi ikan dan hasil laut lainnya mencapai 28.500 ton. Target produksi tersebut meliputi produksi lini perdagangan 25.003 ton, lini penangkapan hasil laut 2.013 ton, dan lini budi daya 1.484 ton.