Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Corona, Pelaku Usaha Konstruksi Khawatirkan Pasokan Bahan Baku

Pelaku usaha sektor konstruksi mendesak pemerintah untuk menjamin ketersediaan bahan baku di tengah pandemi virus corona.
Ilustrasi pembangunan sebuah proyek/Bisnis-Istimewa.
Ilustrasi pembangunan sebuah proyek/Bisnis-Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - Virus corona atau Covid-19 yang semakin merebak di Indonesia memang belum berdampak langsung pada sektor konstruksi. Namun, Pemerintah diminta untuk memperhatikan ketersediaan sejumlah bahan baku industri di sektor konstruksi, khusunya yang berasal dari China.

Wakil Sekretaris Jenderal 1 Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Dandung Sri Harninto mengatakan bahwa merebaknya Covid-19 di Indonesia belum secara signifikan berdampak buruk bagi kondisi industri pada umumnya, termasuk di sektor konstruksi.

"Namun, yang perlu diwaspadai dalam satu atau dua bulan ke depan adalah beberapa bahan baku industri [konstruksi] masih banyak yang bersumber dari China dan mulai menipis pasokannya.Sehingga sektor konstruksi baik secara langsung maupun tidak langsung pasti akan terpengaruh juga," katanya kepada Bisnis, Senin (16/3/2020).

Dandung yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan SDM bidang Konstruksi dan Infrastruktur Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini juga menilai bahwa kemungkinan akan ada banyak pelaku industri yang terpaksa tutup usaha karena hal tersebut.

Senada, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Agus Purbianto mengatakan bahwa secara umum proyek-proyek PT PP belum terdampak secara signifikan atas keberadaan Covid-19 di Indonesia belakangan ini. Namun, dia menilai bahwa yang kemungkinan terdampak adalah pasokan bahan baku konstruksi.

"Jadi karena kalau impact ke konstruksi sih lebih terkait karena bahan baku saja, karena corona ini lebih banyak di Jakarta, Depok, dan Banten. Nah, operasi kita kan di seluruh Indonesia dan belum terdengar [terdampak buruk]. kKta sudah menetapkan protokol yang ketat yang mengacu ke Kementerian Kesehatan," katanya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan beberapa upaya yang sudah dilakukann PT PP untuk antisipasi penyebaran corona ialah dengan melakukan pembatasan karyawan bepergian ke luar negeri dan penyediaan hand sanitizer. Selain itu, dalam internal perusahaan juga sudah mengurangi frekuensi rapat tatap muka langsung dan menggantinya dengan telekonferensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper