Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gapensi Antisipasi Dampak Virus Corona di Proyek Infrastruktur

Sebagai industri yang padat karya, pelaku usaha di sektor konstruksi mulai mewaspadai risiko penyebaran virus corona.
Pekerja menyelesaikan pembangunan rangka baja proyek infrastruktur di Jakarta./JIBI-Dwi Prasetya
Pekerja menyelesaikan pembangunan rangka baja proyek infrastruktur di Jakarta./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia meminta pemerintah menjamin ketersediaan alat proteksi terkait ditemukannya dua WNI positif virus corona di Indonesia.

Wakil Sekjen II Gapensi Errika Ferdinata mengatakan dengan ditemukannya kasus positif virus corona tersebut, akan berdampak pada berbagai sektor dan kehidupan sehari-hari, termasuk sektor konstruksi.

“Saat ini kami belum tahu, di sektor konstruksi yang paling bisa kami lakukan adalah melakukan pencegahan internal di perusahaan, kalau untuk [kemungkinan dampak pada] proyek perlu duduk bersama dengan pemerintah,” katanya kepada Bisnis melalui sambungan telepon, Senin (2/3/2020).

Untuk proyek-proyek infrastruktur yang kemungkinan terdampak virus corona, katanya, perlu ada konsolidasi lebih lanjut dengan pemerintah, asosiasi, dan masyarakat konstruksi. Menurutnya, mungkin pemerintah akan ada skala prioritas dengan adanya positif virus corona.

“Dengan adanya Indonesia positif corona, pariwisata akan terpukul, destinasi prioritas [mungkin] akan terdampak. Belum lagi ada kereta cepat, itu mungkin ada dampaknya juga,” ujarnya.

Errika menekankan sektor konstruksi merupakan sektor padat karya dimana ada banyak interaksi di lapangan sehingga perlu antisipasi untuk pencegahan menyebarnya virus corona ini.

“Apalagi sektor konstruksi padat karya jadi riskan ya, banyak orang berkumpul,” ujarnya.

Gapensi juga mengharapkan ada arahan atau sosialisasi dari Kementerian PUPR dan pemerintah terkait cara-cara pengamanan dan proteksi tim di lapangan atau area konstruksi. Dia mengatakan pemerintah perlu membantu masyarakat untuk memproteksi diri.

“Harapannya pemerintah, PUPR, pemda akan melakukan sosialisasi bagaimana standard di lapangan. Dengan asosiasi, bagaimana menangkal penyebaran dari wabah ini. Mungkin perlu pembersihan berkala di lokasi proyek, biasanya K3 tapi ini juga kesehatan kerja, termasuk proteksi juga,” jelasnya.

Dia menambahkan pemerintah perlu segera melakukan penanganan dan antisipasi. Hal ini karena virus corona sudah jelas sangat berdampak pada perekonomian di dunia. Di Negara China dan Korea Selatan saja, katanya, orang-orang sudah menghindari kerumunan publik atau transportasi massal untuk meminimalisasi interaksi yang memungkinkan penyebaran virus corona.

“Prepare for the worst dan pemerintah menjamin ketersediaan alat proteksi. Ini semua bilang masker dan hand sanitizer langka,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo mengonfirmasi dua orang warga Indonesia positif virus corona. Dua orang ini adalah perempuan berusia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun.

Jokowi mengatakan dua orang ibu dan anak itu tertular virus dari orang Jepang yang berdomisili di Malaysia. Adapun warga Jepang tersebut sempat berkunjung ke Indonesia. Jokowi menegaskan bahwa penanganan wabah virus corona atau Covid-19 di Indonesia sudah mengikuti protokol kesehatan dari World Health Organization (WHO).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agne Yasa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper