Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Senior Institute of Development for Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri melayangkan kritik terhadap paket kebijakan jilid I yang dirilis pemerintah untuk menangkal virus Corona (Covid-19).
Dia menilai stimulus fiskal dengan cara memberikan diskon pesawat terbang ke 10 destinasi wisata justru memperluas penyebaran Corona ke berbagai wilayah di Indonesia.
"Seluruh negara itu melarang orang berkumpul dan menjauh dari keramaian. Pemerintah malah memberikan diskon pesawat agar [warga] mendekat ke sumber virus. Ayo, tingkatkan risiko [tertular Corona], Anda dapat diskon pesawat," katanya di kantor Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, Kamis (12/3/2020).
Dia juga mempertanyakan lambatnya respons pemerintah terhadap penyebaran virus Corona di dalam negeri dimana kasus pertama baru diumumkan pada 31 Januari. Adapun, total ada 34 orang yang terinfeksi Covid-19, 2 orang sembuh dan 1 orang meninggal dunia.
Menurutnya, angka tersebut sangat kecil dan hampir mustahil jika dibandingkan dengan total populasi penduduk Indonesia sebanyak 265 juta jiwa.
"Kok bisa hanya 34? Artinya pemerintah gagal mendeteksi [pembawa virus] di setiap bandara. Pemerintah sadari saja kalau lemah menyeleksi Corona. Jangan lupa, ada 181.300 kunjungan wisatawan China ke Indonesia pada Januari," imbuhnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Pemerintah menyatakan akan memberikan insentif berupa diskon pesawat domestik sebesar 30 persen mulai Maret 2020 guna mendongkrak sektor pariwisata usai tertekan dampak wabah virus Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan insentif tersebut akan berlaku hingga Mei 2020 untuk 10 destinasi wisata, antara lain Bali, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok Mandalika, Belitung, Papua, dan Manado.