Bisnis.com, JAKARTA – Shell Indonesia meresmikan proses perluasan pabrik pelumas atau Lubricant Oil Blending Plant/LOBP menjadi 300 juta liter produk pelumas per tahun.
LOBP Marunda awalnya mulai beroperasi sejak November 2015 dengan kapasitas produksi 136 juta liter. Pabrik itu pun telah 100 persen dimiliki dan dioperasikan Shell. Sementara, secara global Shell telah memiliki 29 LOBP.
President Director and Country Chair Shell Indonesia Dian Andyasuri mengatakan Shell bertekad menjadi mitra strategis bagi Pemerintah Indonesia di industri pelumas. Perusahaan asal Belanda yang melantai bursa di Inggris ini, bertekat mendorong inovasi dan keberlanjutan, serta mitra bagi seluruh konsumen untuk meningkatkan mobilitasnya dengan produk oli bersertifikasi Sertifikasi Standar Nasional atau SNI.
"Shell menjadi perusahaan internasional pertama yang meraih SNI untuk produk pelumas otomotif. Tiga produk pelumas industri dari Shell, yaitu Argina, Rimula, dan Tellus yang telah meraih sertifikasi dari Kementerian Perindustrian karena mematuhi peraturan dalam negeri dengan memenuhi kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri yang ditetapkan pemerintah," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (12/3/2020).
Adapun, Shell menjadikan Indonesia menjadi satu dari sepuluh pasar pelumas terbesar di dunia dan diprediksi menjadi kontributor permintaan pasar terbesar di Asia Tenggara pada 2020. Pertumbuhan ini berasal dari meningkatnya kebutuhan pelumas dari industri-industri kunci, termasuk otomotif dan transportasi, manufaktur, pertambangan, konstruksi, pertanian, dan pembangkit energi.
Executive Vice President Shell Global Commercial Carlos Maurer menambahkan investasi penting ini menunjukkan kepercayaan terhadap Indonesia, sejalan dengan strategi perseroan untuk berinvestasi di pasar-pasar yang menunjukkan peningkatan permintaan terhadap pelumas.
Baca Juga
"Shell LOBP Marunda telah menjadi pabrik pelumas terbesar yang dioperasikan oleh perusahaan internasional di Indonesia. Penggandaan kapasitas produksi di pabrik ini membantu Shell mengembangkan bisnis dan basis konsumen kami di Indonesia, pasar pelumas terbesar di Asia Tenggara," katanya.
Dia menambahkan, dengan kemampuan produksi pelumas berkelas dunia dan jaringan rantai pasokan yang terintegrasi dari Shell, Shell diharapkan mampu menjawab peningkatan permintaan pasar di Indonesia terhadap pelumas premium dengan lebih baik lagi, khususnya di bidang otomotif, industri, dan marine.
Dalam sambutannya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara peletakan batu pertama pabrik Shell Indonesia mengatakan industri pengolahan nonmigas Tanah Air tumbuh sebesar 4,34 persen pada 2019.
Daya tarik Indonesia sebagai pusat investasi industri tercermin dari kenaikan indeks kemudahan berusaha Indonesia yang mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan peningkatan ini dan stimulus lain dari pemerintah dan juga transformasi industry 4.0, diharapkan industri pelumas nasional dapat meningkatkan kapasitas serta utilitas industrinya di Indonesia, seiring dengan tumbuhnya industri secara keseluruhan. Agus pun menambahkan berdasarkan data 2019, produksi pelumas dalam negeri baru mencapai 908,36 juta liter per tahun.
"Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi komitmen Shell dalam mengembangkan industri pelumas dalam negeri melalui ekspansi pabrik pelumasnya di Marunda serta berhasil memperoleh Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI untuk seluruh varian produk pelumas otomotif," katanya, seperti dibacakan Dirjen IKTA M. Khayam.