Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menperin: Stimulus Corona Jilid Kedua Terbit Dua Hari Lagi

Pemerintah akan menerbitkan stimulus jilid kedua untuk menangkal dampak negatif virus corona dalam dua hari ke depan. Ketahanan sektor manufaktur menjadi fokusnya
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bersama direksi Dexa Group usai meninjau Pusat Riset Obat Modern Asli Indonesia di Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences di Cikarang, Bekasi, Rabu. (ANTARA/ Sella Panduarsa Gareta)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bersama direksi Dexa Group usai meninjau Pusat Riset Obat Modern Asli Indonesia di Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences di Cikarang, Bekasi, Rabu. (ANTARA/ Sella Panduarsa Gareta)

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan pemerintah fokus memberikan stimulus kebijakan guna menjaga daya tahan manufaktur dalam negeri dalam menghadapi penyebaran virus corona (COVID-19). Dia menargetkan stimulus tersebut terbit dalam dua hari ke depan. 

Hal itu disampaikan usai Rapat Koordinasi Pembahasan tentang Kebijakan Stimulus ke-2 Dampak COVID-19 pada Rabu (11/3) di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Dia mengatakan pemerintah tengah merumuskan paket kebijakan ekonomi dalam rangka menghadapi tekanan ekonomi global, terutama dengan meluasnya penyebaran virus corona ini.

“Justru yang kami bahas ini bagaimana kita membantu industri agar punya resilience atau daya tahan dalam menghadapi perkembangan yang tidak menguntungkan bagi ekonomi dunia,” katanya, Rabu (11/3/2020)

Menurutnya, pemerintah sedang menyiapkan kebijakan fiskal dan nonfiskal terkait dengan relaksasi pajak seperti penangguhan impor bea masuk bahan baku.

Dia berharap paket kebijakan ekonomi yang baru sudah siap dalam 2 hari ke depan di tingkat rapat terbatas yang akan dikoordinasi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Penyebaran virus corona membuat kegiatan ekspor dan impor yang melibatkan China terganggu. Adapun, pasokan bahan baku industri sejumlah negara, termasuk Indonesia, sangat bergantung pada China.

Sepanjang 2019, China menempati posisi pertama dalam pangsa impor nonmigas Indonesia senilai US$44,58 miliar atau 29,95%.

Hingga Rabu (11/3), pasien positif terpapar COVID-19 di Indonesia telah menyentuh 34 orang atau bertambah tujuh orang dibandingkan sehari yang lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper