Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan penduduk di Indonesia dalam waktu 10 tahun ke depan diyakini akan tumbuh sangat pesat. Bahkan pada 2050, diproyeksikan bakal ada tambahan orang mencapai kisaran 300 juta jiwa.
Pesatnya pertambahan jumlah penduduk itu, selain menjadi peluang, juga membawa tantangan di dalamnya. Salah satu tantangan yang dihadapi Pemerintah Indonesia saat ini adalah dalam hal penyediaan hunian yang layak bagi penduduknya.
Angka backlog perumahan saat ini sekitar 7,6 juta rumah. Dan jika ditambahkan dengan rumah tidak layak huni dan harus diperbaiki, totalnya 11 juta rumah. Artinya dalam waktu 1 tahun harus ada 700 ribu rumah tambahan yang diperlukan. Hingga 31 Desember 2019, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan bahwa pembangunan rumah untuk masyarakat tercatat 1.257.852 unit.
Bahkan data Kementerian PUPR selama periode 2020-2024, menargetkan penyelesaian proyek antara lain 60 bendungan, 1.000 embung, 300 km jalan baru, 2.500 km jalan tol, 60.000 meter jembatan, 35.000 meter flyover dan underpass, 5.555 sarana pendidikan dan pasar, 50 ribu rusun, 25 ribu rumah khusus, dan lain-lain.
Selain tantangan untuk bisa membangun secara masif dan cepat, yang tak kalah penting adalah hunian atau konstruksi bangunan tersebut harus memperhatikan faktor sustainability building maupun sustainability living bagi para penghuni di dalamnya. Bangunan yang dihadirkan juga dituntut agar dapat memberikan kontribusi bagi kesehatan dan kesejahteraan orang-orang yang tinggal, bekerja, dan menimba ilmu di dalamnya.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) ingin menangkap peluang dan menjawab tantangan serta menjadi yang terdepan dalam memberikan solusi bahan bangunan yang inovatif, terbaru dan bernilai tambah di kancah Regional.
Solusi yang diciptakan tidak hanya untuk memenuhi harapan stakeholder, tapi menjadi pendorong tumbuhnya industri building material yang memperhatikan keberlanjutan (sustainability). “Kami mampu menjadi pioner dalam industri building material yang memberdayakan stakeholder dalam menciptakan sustainable living di masa depan,” ungkap Hendi Prio Santoso, Direktur Utama SIG.
Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan SIG, Sigit Wahono menjelaskan, SIG kini telah menjadi contoh penyedia solusi bahan bangunan yang menghasilkan produk-produk solusi inovatif yang mengacu pada keterbatasan sumber daya alam dan kebutuhan komunitas. Perseroan berkomitmen untuk terus mewujudkan dan memastikan sustainability atau keberlanjutan akan terjadi.
”SIG akan fokus dalam menyediakan berbagai bahan bangunan berbahan baku semen, mulai dari varian beton, mortar (atau semen siap pakai), maupun produk–produk turunan lainnya yang sedang dikembangkan (antara lain bata ringan, pre-fabricated product dan modular house),’’ lanjutnya.
Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, saat ini perusahaan BUMN haruslah cermat terhadap adanya perubahan yang sangat cepat.
"Dari beberapa perusahaan BUMN yang kami perhatikan, SIG menjadi perusahaan yang paling baik dalam menghadapi perubahan itu," ujarnya.
Budi berharap produk SIG menjadi komponen utama yang digunakan dalam membangun perumahan rakyat, gedung megah dan bangunan monumental di Indonesia.