Bisnis.com, JAKARTA — Pakar Ketenagakerjaan Payaman Simanjuntak mendukung langkah Kementerian Ketenagakerjaan yang bekerjasama dengan Bank Indonesia untuk memberikan kesempatan magang dan pelatihan/pendidikan vokasi bagi SDM di sektor perbankan.
“Bagus juga Bank Indonesia dan bank-bank besar lainnya melakukan program magang, baik untuk rekrut SDM buat mereka sendiri, maupun untuk kemudian bekerja di Bank-Bank lain yang relatif kecil,” kata Payaman, Senin (9/3/2020).
Menurutnya, di sektor perbankan memang sudah dirumuskan standar kompetensi. Namun standar tersebut belum diterapkan oleh semua perbankan.
“Di sektor perbankan memang sudah dirumuskan standar kompetensi, namun belum semua Bank menerapkannya.”
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menuturkan kebijakan Kemenaker tersebut sebenarnya dapat mempermudah perbankan untuk menyerap tenaga kerja entry level, sehingga memperlancar operasi perbankan.
Namun demikian, dibutuhkan adanya sinergi antara sektor perbankan dan sekolah-sekolah penyedia vokasi tersebut, sehingga sektor perbankan dapat meminimalisir biaya rekrutmen dan bila terjadi secara agregat, diperkirakan akan menurunkan BOPO perbankan.
“Penurunan BOPO perbankan akan melonggarkan beban biaya sektor perbankan, yang mana kemudian akan memperlancar aktivitas ekonomi di sektor ini,” kata Josua.
Menurutnya, tanpa adanya sinergi antara sekolah penyedia vokasi perbankan dan sektor perbankan itu sendiri, dampak penyediaan vokasi perbankan dan sektor perbankan cenderung terbatas karena perbankan tidak bisa meminimalisir biaya rekrutmen secara signifikan dan penurunan BOPO sebagai bagian dari kinerja perbankan, tidak akan berubah secara signifikan.