Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intiland Pacu Pendapatan Berulang Lewat Bisnis Perkantoran

Intiland menjadikan pendapatan berulang sebagai pendukung catatan pendapatan di tengah kondisi pasar propeti yang masih lesu.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk Archied Noto Pradono (dari kanan) berbincang dengan Direktur Pengembangan Bisnis Permadi Indra Yoga, dan Direktur PT Menara Prambanan Hans Hutoyo Halim, usai penandatanganan naskah kerja sama, Jakarta, Kamis (11/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk Archied Noto Pradono (dari kanan) berbincang dengan Direktur Pengembangan Bisnis Permadi Indra Yoga, dan Direktur PT Menara Prambanan Hans Hutoyo Halim, usai penandatanganan naskah kerja sama, Jakarta, Kamis (11/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah penjualan di pasar properti yang tengah lesu, pendapatan berulang dari proyek-proyek yang dimiliki pengembang bisa menjadi bantalan untuk mendukung pendapatan sepanjang tahun.

Berdasarkan laporan Bank Indonesia, pertumbuhan harga properti komersial pada kuartal IV/2019 mengalami perlambatan. Hal itu tercermin dari indeks harga properti komersial (IHPK) yang tercatat tumbuh 0,32 persen (year-on-year) pada kuartal IV/2019, melambat dari 1,37 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya.

Dengan perlambatan yang terjadi, pengembang PT Intiland Development Tbk. menjadikan pendapatan berulang sebagai pendukung catatan pendapatan di tengah kondisi pasar propeti yang masih lesu.

Direktur Intiland Archied Noto Pradono mengatakan bahwa tahun ini, target pendapatan berulang Intiland memang tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan tahun lalu. Meskipun demikian, kontribusinya diperkirakan masih cukup untuk mendukung pendapatan perusahaan.

Berdasarkan catatan Bisnis, pada kuartal III/2019 tercatat pendapatan berulang Intiland mencapai Rp461,7 miliar atau sekitar 24,9 persen dari total pendapatan.

“Tahun ini masih flat, jadi kontribusinya masih di kisaran 20 persen,” ungkapnya kepada Bisnis.com, Kamis (5/3/2020).

Adapun, untuk tahun ini Archied mengatakan angka pendapatan berulang (recurring income) belum bisa dipublikasi. Namun, pertumbuhan pendapatan berulang yang bergerak mendatar tahun ini dikarenakan harga properti komersial seperti perkantoran yang masih sulit naik.

Archied menyebutkan, proyek yang menjadi andalan untuk mendapatkan pendapatan berulang berasal dari properti perkantoran. Adapun, properti perkantoran perseroan antara lain adalah Intiland Tower Jakarta, Intiland Tower Surabaya, dan South Quarter.

“[Perkantoran] yang di Jakarta ini kan semuanya TOD [transit oriented development] jadi banyak menjadi pilihan bagi perusahaan,” ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper