Bisnis.com, WAMENA – Pembangunan jalan Trans Papua diperkirakan bisa diselesaikan pada akhir 2020 dengan progres pengerjaan yang sudah mencapai lebih dari 95 persen.
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura? Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Osman H. Marbun mengatakan bahwa saat ini sisa pengerjaan jalan tinggal 26 kilometer dari total 2.345 kilometer.
"Itu 26 kilometer di antaranya di ruas Enarotali - Sugata 4 kilometer. Sina Ilaga 5,5 kilometer, kemudian ruas Kenyam - Dekai itu masih 16 kilometer, ini masih belum terbuka lahannya," kata Osman, Selasa (3/3/2020).
Osman menyatakan bahwa seluruh pengerjaan jalan Trans Papua ditargetkan bisa selesai dalam satu tahun anggaran atau pada akhir 2020. Harapannya tidak ada lagi kerusuhan dan masalah keamanan yang menjadi penghambat pembangunan infrastruktur jalan tersebut.
Kendala lainnya selain keamanan, jelas Osman, adalah kondisi medan yang berat sehingga pengerjaan jalan terpaksa dihentikan.
"Jadi sementara belum berjalan lagi, sebagian masih dalam proses lelang, sebagian menunggu keamanan kondusif lagi," jelasnya.
Baca Juga
Untuk membuka lahan, Osman menyebutkan rencana anggaran dana dari Kementerian PUPR sebesar Rp2,9 triliun. Dana tersebut untuk membuka lahan dan juga jalan perbatasan,
Adapun, pengerjaannya juga terhambat lantaran banyak jembatan yang belum terbuka. Masih ada sekitar 600 titik atau sekitar 7 kilometer jembatan yang perlu dibenahi.
"Itu perlu dibangun jembatan karena lembah-lembah, sungai, dan daerah yang cekung sehingga harus dipasang jembatan. Ada jembatan kayu yang harus kita ganti juga. Yang 600 itu tidak semua harus dari awal lagi, rentangnya ada yang 20 meter - 30 meter," ungkapnya.