Bisnis.com, WAMENA – Virus corona mulai mewabah di Indonesia setelah ditemukannya dua kasus pasien yang terinfeksi virus tersebut. Menanggapi hal tersebut, pengembang properti mulai memasang sikap waspada.
Vice President PT Metropolitan Kentjana Jeffry Tanudjaya mengatakan bahwa temuan kasus virus corona di Indonesia membuat pengembang khawatir. Padahal, sebelumnya banyak pengembang yang menyebut bahwa dampak virus corona tidak berdampak signifikan pada pasar properti.
"Kalau begini selain dari [investasi] negara luar terhambat, yang masih minat [investasi] ke Indonesia kan pasti akan kabur juga. Sudah kelihatan di BEI dan IHSG juga mulai turun," ungkapnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (2/3/2020).
Meskipun demikian, Jeffry mengatakan hingga saat ini dampak dari virus corona di sektor properti belum terlihat jelas. Pihaknya juga belum mendapatkan informasi adanya pengembang yang sampai menghentikan pembangunan proyek atau membatalkan peluncuran proyeknya akibat corona.
Perlambatan pembangunan, imbuh Jeffry, bisa terjadi apabila pengembang menggunakan bahan baku bangunan yang diimpor, terutama dari negara-negara terdampak wabah.
"Setahu saya belum ada yang berhenti karena selama ini. Walaupun begitu kita tetap harus waspada, tidak boleh anggap enteng," ujarnya.
Baca Juga
Adapun, Metropolitan Kentjana sendiri, Jeffry menyebut belum ada penurunan penjualan untuk proyek-proyek eksistingnya.
"Sejauh ini penjualan sisa unit kami di Pondok Indah Residence adalah untuk end user atau untuk dipakai sendiri, sedangkan pembeli dari kalangan investor yang long term untuk disewakan juga belum menyusut," ungkapnya.