Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intiland Waspadai Sentimen Virus Corona di Sektor Properti

Dampak dari virus corona terhadap kondisi perekonomian nasional berpotensi membuat masyarakat cenderung menahan pembelian properti untuk sementara waktu.
Petugas kesehatan menyemprotkan cairan disinfektan kepada WNI ABK Diamond Princess dan barang bawaan saat turun dari kapal di Yokohama, Jepang, Minggu (2/3/3030). Pemerintah mengevakuasi 69 WNI ABK Diamond Princess yang dinyatakan negatif COVID-19 untuk dipulangkan ke tanah air dan diosevasi di pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu. ANTARA FOTO/HO/KBRI Tokyo
Petugas kesehatan menyemprotkan cairan disinfektan kepada WNI ABK Diamond Princess dan barang bawaan saat turun dari kapal di Yokohama, Jepang, Minggu (2/3/3030). Pemerintah mengevakuasi 69 WNI ABK Diamond Princess yang dinyatakan negatif COVID-19 untuk dipulangkan ke tanah air dan diosevasi di pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu. ANTARA FOTO/HO/KBRI Tokyo

Bisnis.com, JAKARTA - PT Intiland Development Tbk., menyatakan bahwa sentimen virus corona yang semakin meluas membawa pengaruh pada perusahaan berkode emiten DILD tersebut. 

Sekretaris Perusahaan DILD Theresia Rustandi menyatakan bahwa wabah virus corona telah menimbulkan efek multiplier di berbagai sektor, termasuk properti.

"Virus corona itu, kan, berdampak pada perekonomian secara makro, kalau secara makro melambat pasti nanti masuk ke mikro alias sektor riil," ujar Theresia, Senin (2/3/2020).

Dengan kondisi tersebut, Theresia menilai masyarakat akan cenderung menahan pembelian properti untuk sementara waktu. Padahal, industri properti telah mengalami perlambatan sejak lima tahun lalu.

"Nah jadi kalau ditimpa lagi persoalan ini, maka akan berdampak [pada sektor properti] karena mereka [konsumen] mau membeli properti itu mikir-mikir," ujarnya.

Theresia juga mengatakan bahwa virus corona yang bermula dari China dan meluas ke sejumlah negara termasuk Indonesia tersebut akan turut berpengaruh bagi subtitusi bahan baku atau material bangunan.

Sementara itu, dia mengaku bahwa saat ini perusahaan terus memantau situasi dan kondisi akibat virus corona tersebut. Adapun strategi yang diterapkan salah satunya adalah menjual produk properti yang targetnya lebih spesifik.

"Jadi tidak lagi spend untuk hal-hal di luar target. Pengetatan bujet itu pasti terjadi," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper