Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Anjlok, Investor Mulai Beralih ke Sektor Properti?

sektor properti yang beberapa tahun mengalami tekanan justru bisa mengambil kesempatan dari ditengah anjloknya pasar saham dalam negeri dalam sepekan terakhir.
Foto udara kawasan perumahan di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/2/2020). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Foto udara kawasan perumahan di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/2/2020). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor properti mulai dilirik investor sebagai alternatif investasi ditengah anjloknya pasar saham dalam negeri dalam sepekan terakhir ini akibat mewabahnya virus corona atau Covid-19.

Norman Eka Saputra, Direktur PT Pancakarya Griyatama selaku pengembang apartemen Skandinavia, mengatakan bahwa di kalangan pengembang menyebutkan bahwa investasi properti menjadi pilihan yang menarik bagi investor untuk saat ini.

Menurut dia, investasi emas sebagai aset safe haven juga tengah mengalami pelambungan harga yang tinggi. Sementara itu,  sektor properti yang beberapa tahun mengalami tekanan justru bisa mengambil kesempatan dari hal tersebut.

"Belakangan teman-teman [pengembang] juga cerita banyak orang uangnya keluar dari reksadana dan coba masuk ke properti. Investor itu, kan, elemen psikologinya tinggi sekali seperti yang sekarang terjadi saja di pasar saham," katanya, Sabtu (29/2/2020).

Selain itu, sektor properti juga sebetulnya memiliki peluang besar menyusul adanya kasus di sejumlah industri keuangan seperti PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang mengakibatkan turunnya kepercayaan publik.

Di sisi lain, Norman melihat bahwa kondisi yang menimpa perekonomian global saat ini persis seperti kejadian pada 2008-2009 saat Amerika tengah mengalami krisis. Saat itu, Indonesia merupakan salah negara yang diuntungkan.

"Saat itu terjadi kebangkitan yang luar biasa, investor menanamkan uangnya tak melalui reksadana atau pasar saham, tetapi ke properti," ujarnya.

Sayangnya, kata Norman, kejayaan industri properti dari 2009-2013 tersebut tak bertahan lama dan mulai mengalami stagnansi sejak 2014. Hanya saja, jika melihat kondisi saat ini dan berkaca pada pengalaman sebelumnya terjadi pola yang sama.

"Saya punya optimisme dalam hati kecil saya bahwa 2021 akan jadi titik bangkit [industri properti] karena tahun ini sudah akumulasi," tuturnya.

Menurutnya, saat ini tinggal menunggu momentum yang tepat bagi investor agar dapat melihat bahwa investasi properti merupakan opsi yang aman dan menarik untuk berinvestasi dalam jangka panjang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper