Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Peluncuran Proyek, Intiland Pantau Pasar

Meskipun pasar properti belum bergairah, akan tetapi Intiland tetap mempersiapkan sebuah kawasan industri baru di Jawa Tengah.
CEO PT Intiland Development Tbk Hendro Gondokusumo (dari kanan) bersama Direktur Archied Noto Pradono, dan Wakil Presiden Direktur Suhendro Prabowo mengamati jaringan moda transportasi berbasis rel terbaru, usai RUPST perseroan, di Jakarta, Rabu (15/5/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
CEO PT Intiland Development Tbk Hendro Gondokusumo (dari kanan) bersama Direktur Archied Noto Pradono, dan Wakil Presiden Direktur Suhendro Prabowo mengamati jaringan moda transportasi berbasis rel terbaru, usai RUPST perseroan, di Jakarta, Rabu (15/5/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah kondisi pasar properti yang masih lesu dan menghadapi tantangan, PT Intiland Development Tbk. tengah merancang proyek baru guna mencari peluang.

Pengembang properti yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham DILD itu masih memperhitungkan prospek pasar ke depan.

"Proyek baru pasti disiapkan, hanya masalahnya diluncurkan atau tidaknya tergantung situasi dan kondisi pasar karena kita tidak mau saat diluncurkan tapi tidak bisa diserap oleh pasar," kata Sekretaris Perusahaan Theresia Rustandi, Minggu (23/2/2020).

Theresia mengatakan bahwa perhitungan dalam perencanaan proyek baru tersebut telah dilakukan sejak empat tahun belakangan ini. Sebelum meluncurkan proyek baru, pihaknya akan melakukan tes pasar terlebih dahulu.

"Terutama high rise, kalau [segmen] perumahan itu mungkin risikonya tidak setinggi high rise," kata dia. 

Meskipun tahun ini terlihat belum bergairah, akan tetapi dia menyatakan bahwa perencanaan DILD pada tahun ini akan jalan terus. Salah satu yang tengah disiapkan adalah sebuah kawasan industri baru di Jawa Tengah.

Menurut Theresia, kawasan industri baru itu nantinya akan menambah portofolio kawasan industri eksisting yakni Ngoro Industrial Park di Mojokerto, Jawa Timur, seluas 500 hektare dan tengah dalam tahap perluasan.

Hanya saja, dia masih enggan memperinci nilai investasi awal yang disiapkan perusahaan. Adapun, rencana ini sebetulnya sudah disiapkan sejak lama.

"Kita tunggu, kita lihat pasarnya," tutur dia.

Di sisi lain, dia memastikan bahwa investasi kawasan industri memiliki potensi yang cukup baik menyusul inisiatif pemerintah yang juga fokus pada investasi asing yang masuk ke Indonesia, ditambah adanya dukungan proyek infrastruktur yang cukup memadai.

Direktur DILD Archied Noto Pradono mengatakan bahwa pengembangan tahap pertama proyek kawasan industri baru seluas total 287 hektare itu ditargetkan bisa dilakukan tahun ini.

Sementara itu, perseroan memproyeksikan bahwa kondisi pasar properti tahun ini belum akan mengalami perubahan secara signifikan. 

Sejalan dengan itu, DILD berupaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja penjualan tahun ini dengan mengandalkan penjualan dari proyek-proyek berjalan maupun peluncuran beberapa proyek baru.

Dia menyatakan bahwa kontributor marketing sales tahun ini ditargetkan berasal dari peluncuran proyek-proyek baru, seperti Pinang Apartemen pada Oktober 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper