Bisnis.com, JAKARTA - PT Nusantara Infratructure Tbk. atau META memperkirakan penambahan aset sebesar Rp1,3 triliun seiring penyelesaian dua proyek pada tahun ini, yaitu jalan tol layang AP Pettarani dan pembangkit listrik mikro hidro di Lau Gunung.
General Manager Corporate Affairs Nusantara Infrastructure Deden Rochmawaty mengatakan penyelesaian dua proyek tersebut merupakan bagian dari partisipasi perseroan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, terutama di periode 2020-2024.
"Komitmen Perusahaan dalam berbagai proyek ini, tentunya sejalan dengan target pemerintah untuk lebih melibatkan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur," ujarnya melalui keterangan resmi, Minggu (23/2/2020).
Deden menjabarkan,dua proyek infratruktur yang akan rampung tahun ini adalah jalan tol layang AP Pettarani di Makassar yang dibangun oleh anak usaha PT Bosowa Marga Nusantara. Proyek jalan tol sepanjang 4,3 kilometer ini mulai dibangun pada April 2018 dan pada awal Februari 2020 telah mencapai progres 62 persen.
Untuk membangun proyek ini, BMN mendapat fasilitas pinjaman sindikasi senilai Rp2,2 triliun. Sindikasi melibatkan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank Pembangunan Daerah SuIawesi Selatan & Sulawesi Barat (Bank Sulselbar).
Setelah rampung, jalan tol AP Pettarani akan terhubung dengan Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 1 dan Seksi 2. Operasional jalan tol tersebut diestimasi memberikan kontribusi kenaikan pendapatan BMN sebesar 135 persen.
Selain jalan tol, proyek infrastruktur yang akan rampung adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) di Desa Lau Gunung, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara. Deden mengatakan, pembangkit ini digarap oleh PT lnpola Meka Energi (IME) dengan total kapasitas mencapai 15 megawatt.
Pembangkit bernilai Rp420 miliar ini menggunakan aliran sungai sehingga menjadi jenis pembangkit terbarukan yang bebas polusi. Hingga Januari 2020, PLTMH Lau Gunung sudah mencetak progres 83 persen.
Saat beroperasi, PLTM Lau Gunung akan melayani kurang lebih 10,000 rumah tangga di dua wilayah kabupaten yakni Dairi dan Karo, Sumatera Utara. Dengan beroperasinya PLTM Lau Gunung, META secara konsolidasi memiliki total kapasitas pembangkit sebanyak 30 megawatt. Operasional pembangkit di Lau Gunung diestimasi bakal menyumbang kenaikan pendapatan sebesar 50 persen.
Secara keseluruhan, melalui kedua proyek yang akan beroperasi tahun ini, aset perusahaan mengalami peningkatan sebesar Rp1,3 triliun dibandingkan dengan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2019.