Bisnis.com, JAKARTA - Ekspor sepatu dari Indonesia mengalami penurunan hingga 12 persen sepanjang 2019.
Hal ini dikatakan Ketua Pengembangan Sport Shoes dan Hubungan Luar Negeri, Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Budiarto Tjandra.
"2018 ekspor kita di US$5,1 miliar tapi di 2019 hanya di US$4,4 miliar," kata Budirarto kepada Bisnis, Jumat (21/2/2020).
Faktor utama penurunan yang signifikan ini adalah competitiveness. Budi menerangkan sentra industri alas kaki di Banten biayanya sudah tidak kompetitif.
Di sisi lain sentra industri alas kali di Jawa Tengah yang baru mulai berkembang tidak secepat penurunan di Banten, akibatnya total ekspor nasional menurun.
Adapula imbas dari Vietnam yang memiliki kerja sama perdagangan bebas dengan Uni Eropa sehingga market share Indonesia ke benua biru itu sebagian pindah ke Vietnam.
"Ekspor kita ke EU turun sekitar 25%. Walaupun tahun 2019 belum efektif tapi buyer di EU sudah mengambil ancang-ancang dengan memindahkan sebagian ke Vietnam," tuturnya.
Adapun Eropa saat ini merupakan pasar kedua terbesar ekspor industri alas kaki, sebesar 34%. Pasar utama dipegang Amerika Serikat sebesar 36%.