Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penyebaran virus Corona (Covid-19) asal China mulai menimbulkan dampak terhadap perekonomian Indonesia.
Tiga sektor yang bakal tertular efek negatif virus Corona, yaitu pariwisata, perdagangan, dan investasi langsung (foreign direct investment/FDI). Dari ketiganya, sektor pariwisata terancam mendapat pukulan paling keras.
"Pariwisata paling terdampak virus Corona karena terjadi penutupan penerbangan selama dua bulan. Dampaknya akan terasa hingga enam bulan ke depan. Hitung-hitungan kami, terjadi penurunan devisa pariwisata hingga US$1,3 miliar," ujarnya, Kamis (20/2/2020).
Berdasarkan data BPS, jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia sepanjang 2019 mencapai 16,1 juta kunjungan. Realisasi tersebut naik 1,88 persen dibandingkan dengan kedatangan turis asing pada 2018 yang berjumlah 15,8 juta kunjungan.
Adapun, jumlah turis China yang datang ke Indonesia pada tahun lalu mencapai 2,07 juta kunjungan. Jumlah tersebut mengalami penurunan 3,14% atau 670 ribu kunjungan.
Selain sektor pariwisata, BI juga memprediksi kinerja ekspor-impor Indonesia akan melempem lantaran penyebaran virus Corona yang belum mereda hingga saat ini. Melemahnya ekspor dikarenakan berkurangnya permintaan korporasi asal China akan komoditas Indonesia.
Di sisi lain, impor juga diprediksi melorot lantaran belum aktifnya pabrik-pabrik dan beberapa pelabuhan di China sejak libur Hari Raya Imlek pada akhir Januari.
"Pengaruh [virus Corona] terhadap ekspor sebesar US$0,3 miliar. Sementara itu, dampak ke impor lebih tinggi US$0,7 miliar," lanjutnya.
Bukan itu saja, BI juga meminta pemerintah mengantisipasi berkurangnya realisasi investasi asing, khususnya dari China.
Menurut Perry, investor asing cenderung akan wait and see sampai situasi ekonomi kembali normal
"Penundaan realisasi investasi, khususnya dari China, kemungkinan mencapai US$0,4 miliar," jelasnya.