Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi pengembang menyoroti persoalan masih minimnya realisasi KPR bersubsidi melalui aplikasi yang dikembangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yaitu Sikasep.
Ketua Umum Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Endang Kawidjaja mengatakan bahwa sebetulnya masih banyak kendala yang dialami baik pembeli dan pengembang dalam penggunaan aplikasi Sistem KPR Sejahtera FLPP (SiKasep) dan Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (SiKumbang).
"Kami berulang kali minta dilaksanakan transisi, karena sebetulnya sistemnya belum kuat. Namun, tetap dipaksakan jalan, sehingga banyak kendala," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (18/2/2020).
Salah satu kendala yang menyulitkan adalah jika terjadi kesalahan pengisian data, pengguna kesulitan mengoreksi data dan hanya bisa dikoreksi lewat saluran telepon. Belum lagi, layanan teleponnya belum bisa melayani 24 jam.
"Jadi masih ada bottleneck. Artinya kalau memang bisa ditransisikan, yang belum terdaftar SiKasep dan Sikumbang tetap diakadkan. Tapi yang belum terdaftar itu uangnya ditahan dulu, daripada enggak bisa akad. ," ungkapnya.
Menurutnya, dengan pelaksanaan wajib menggunakan sistem tanpa proses transisi terlebih dahulu membuat pengembang dan konsumen kelabakan.
Baca Juga
Kewajiban itu juga membuat jumlah pengguna sistem menbludak di waktu yang bersamaan, apalagi untuk seluruh Indonesia.
"Jadi, salah satu alasan mengapa realisasi tidak banyak adalah realisasinya enggak lancar. Kalau enggak lancar kita jadi enggak tahu potensinya gimana," lanjut Endang.
Berdasarkan catatan Bisnis, sampai Sabtu (15/2/2020), sistem SiKasep mencatat realisasi FLPP baru mencapai 414 unit dari 81.080 pemohon. Kebanyakan pemohon FLPP masih dalam proses subsidi checking dan verifikasi oleh bank.
Melihat realisasinya yang baru mencapai 414 unit, Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) memastikan bahwa kuota rumah subsidi tidak akan habis begitu saja pada April mendatang, seperti yang dikhawatirkan para pengembang.
Direktur Layanan PPDPP Agusny Gunawan menyatakan bahwa pihaknya akan terus bekerjasama dengan para pengembang untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan aplikasi Sikasep. Dengan demikian, realisasi KPR FLPP melalui aplikasi tersebut dapat lebih optimal.