Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPDPP Bantah Kuota Rumah Subsidi Akan Habis April Mendatang

PPDPP membantah kekhawatiran para pengembang yang menyatakan bahwa kuota rumah bersubsidi akan habis pada April mendatang.

Bisnis.com, JAKARTA — Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan optimistis kuota rumah bersubsidi belum akan habis pada April mendatang seperti yang dikhawatirkan para pengembang.

Pada tahun ini, pengembang takut kuota rumah subsidi, terutama untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang digulirkan pemerintah akan habis pada April karena jumlahnya yang hanya cukup untuk 110.000 unit.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Layanan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR Agusny Gunawan mengatakan sampai Sabtu (15/2/2020) lalu, kuota FLPP yang berhasil terealisasi baru 414 unit melalui aplikasi Sistem Informasi KPR Sejahtera FLPP (SiKasep).

Meskipun demikian, pihaknya tak menampik bahwa permintaan KPR rumah bersubsidi yang datang memang banyak.

"Permintaan memang banyak, tetapi belum tentu semuanya bisa terealisasi. Ini kan data real time, jadi pengembang harusnya tidak perlu khawatir kuota FLPP segera habis," ungkapnya kepada Bisnis pada akhir pekan lalu.

Berdasarkan aplikasi SiKasep pada Sabtu lalu, sudah ada 81.080 pendaftar KPR FLPP. Dari total itu, sebanyak 24.257 pemohon di antaranya belum mengajukan Subsidi Checking. Adapun, 38.573 pemohon sudah lolos subsidi checking, 797 orang tidak lolos, dan 15.579 pemohon masih dalam proses verifikasi oleh bank.

"Kemudian yang cair baru 414 unit. Padahal sudah februari, yang berhasil ini berarti dia sudah lolos di bank, lolos semua tahap pengajuan subsidi," jelasnya.

Dia mengungkapkan, beberapa alasan yang membuat pemohon tidak lolos persyaratan antara lain adalah menggunakan KTP yang sudah pernah dipakai, atau sudah punya cicilan lain.

"Hal-hal Itu bisa [jadi penyebab] tidak lolos subsidi checking," imbuhnya.

Dengan jumlah realisasi yang masih minim, Agusny menambahkan seluruh kuota sudah ada di bank penyalur, nantinya tinggal tugas bank untuk mendistribusikannya kepada para asosiasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper