Bisnis.com, JAKARTA - Singapore Airlines Group (SIA) mengakui mewabahnya virus corona (Covid-19) berdampak terhadap kinerja maskapai, terutama permintaan ke rute China.
Tan Kai Ping, Senior Vice President Marketing Planning SIA, mengaku telah menyiapkan sejumlah antisipasi. Virus tersebut telah mempengaruhi permintaan penerbangan ke China Daratan.
"Singapore Airlines dan SilkAir secara drastis melakukan pengurangan frekuensi penerbangan pada semua rute China Daratan selama Februari dan Maret 2020, sementara Scoot telah menangguhkan semua layanan penerbangan ke rute yang sama hingga 28 Maret 2020," katanya dalam keterangan resmi, Senin (17/2/2020).
Dia menambahkan akan terus bersikap proaktif dan sigap dalam melakukan penyesuaian jaringan penerbangan yang tepat dan mengelola biaya secara ketat di tengah kondisi ini. Keselamatan dan kesehatan para penumpang dan staf merupakan prioritas utama.
Pihaknya, telah membentuk gugus tugas yang berkompeten untuk memonitor situasi Covid-19 secara teliti dan segera melakukan tindakan untuk meminimalkan risiko terhadap penumpang dan stafnya. Contohnya, maskapai telah meningkatkan kegiatan pembersihan dan disinfeksi kabin pesawat, memodifikasi layanan keselamatan penerbangan, serta menghentikan transit untuk penerbangan ke China.
Di sisi lain, imbuhnya, volatilitas harga bahan bakar yang kemungkinan akan berlanjut, mengingat ketegangan geopolitik saat ini serta ketidakpastian pada sisi permintaan di pasar minyak global akan turut memengaruhi kinerja perusahaan.
Ping menuturkan kebijakan lindung nilai oleh Grup diklaim memberikan stabilitas pada biaya bahan bakar bersih. Pada kuartal keempat, Grup telah melakukan lindung nilai sebesar 79 persen dari kebutuhan bahan bakarnya di MOPS dengan harga rata-rata tertimbang US$76.
Dia menyebut program transformasi telah memperkuat kemampuan Grup untuk menghasilkan pendapatan dan mendorong efisiensi operasional serta mempertahankan standar layanan yang tinggi.
SIA Group telah banyak melakukan investasi pesawat berusia muda yang hemat bahan bakar, serta meningkatkan efisiensi dengan mengoptimalkan rute penerbangan, mengurangi bobot pesawat, dan meningkatkan analisis data untuk mengoptimalkan peningkatan bahan bakar.