Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah merampungkan pengerjaan rehabilitasi dan penataan kawasan Waduk Muara Nusa Dua di Kabupaten Badung, Bali.
Dengan rehabilitasi, Waduk Muara dapat difungsikan lebih optimal untuk menyediakan air baku ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Badung sebesar 500 liter per detik atau meningkat 200 liter per detik dari pasokan sebelumnya yaitu 300 liter per detik.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan waduk seluas 35 hektar tersebut berperan penting dalam memasok air baku pada kawasan pariwisata utama di Bali, seperti kawasan Kuta, Benoa, Nusa Dua dan sekitar Bandara I Ngurah Rai.
Selain rehabilitasi waduk, Kementerian PUPR juga melakukan penataan kawasan sekitar waduk sehingga dapat dikembangkan menjadi ruang terbuka publik.
“Waduk Muara ini bisa dikembangkan pemanfaatannya sebagai ruang terbuka publik dengan fungsi wisata lokal dan fungsi lainnya, seperti untuk olahraga dayung,” kata Menteri Basuki seperti dikutip dalam keterangan yang dirilis pada laman resmi Kementerian PUPR, Senin (17/2/2020).
Basuki juga memerintahkan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali – Penida, Ditjen Sumber Daya Air Airlangga Mardjono untuk menabur benih ikan seperti ikan nila di Waduk Muara sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk kegiatan memancing sekaligus sebagai upaya pelestarian lingkungan.
Baca Juga
Untuk diketahui, penataan dan rehabilitasi Waduk Muara dilaksanakan sejak 2017 hingga 2019 oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Bahagia Bangun Nusa KSO dengan biaya APBN sebesar Rp216,3 miliar.
Adapun, pekerjaan rehabilitasi meliputi perkuatan tanggul waduk, sludge drying area, pembangunan pneumatic crest gate pada groundsill, pneumatic crest gate saluran pengarah, penyaringan sampahdi saluran pengarah, dan pengerukan sedimen atau normalisasi.
Sementara itu, untuk penataan kawasan dilakukan perbaikan jalan inspeksi, pembangunan gedung operasional dan jembatan.
Kepala BBWS Bali – Penida Airlangga Mardjono mengatakan pengelolaan Waduk Muara Nusa Dua dibagi menjadi dua zona yakni pengendapan dan pemanfaatan.
"Penyaringan sampah (trashrack) dan pengendapan sendimen yang dialirkan ke saluran pengarah untuk selanjutnya diangkut ke luar Waduk Muara, sedangkan zona pemanfaatan adalah untuk sumber air baku," jelasnya.
Sebelum dilakukan rehabilitasi dan penataan, kondisi Waduk Muara dipenuhi sampah. Selain itu, tampungan air terus menurun akibat sedimentasi.
Pembersihan sampah terus dilakukan BBWS Bali – Penida dengan memobilisasi sepuluh truk sampah per hari.
Pengendalian sedimen juga dilakukan agar tidak merusak kawasan mangrove di hilir waduk, memaksimalkan fungsi waduk sebagai pengendali banjir Tukad Badung dan sumber suplai utama Air Baku kawasan pariwisata modern, seperti Kuta, Nusa Dua, dan Tanjung Benoa yang dikelola oleh PDAM Kabupaten Badung.