Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komisi VII DPR Sebut Iuran Gas Pipa Bikin Mahal Tarif Gas

Iuran niaga dan pengangkutan gas bumi melalui pipa yang dibebankan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi dianggap memberatkan badan usaha.
Ilustrasi - Pipa Gas
Ilustrasi - Pipa Gas

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menilai iuran gas pipa justru membuat harga industri menjadi mahal.

Anggota Komisi VII DPR RI Nasyiful Falah Amru mengatakan bahwa iuran niaga dan pengangkutan gas bumi melalui pipa yang dibebankan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi justru memberatkan badan usaha.

Dari situ, iuran gas pipa justru menambah beban terhadap komponen pembentukan harga gas yang lebih tinggi.

“Iuran hanya menambah beban masyarakat buat apa? Narik iuran gas pipa jangan-jangan malah bikin mahal,” katanya di Komisi VII DPR RI, Rabu (12/2/2020).

Lebih lanjut, dia menilai sebaiknya BPH Migas tidak perlu terlalu jauh dalam mengambil inisiatif dalam pemungutan iuran transmisi gas bumi. Pasalnya, peran BPH Migas adalah sebagai lembaga yang independen.

“BPH Migas jangan jauh masuk ke tarif transmisi,” tegasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi VII Mulyanto menilai bahwa sebetulnya pemerintah mempunyai instrumen-instrumen yang mendukung penurunan harga gas baik dari sektor hulu dan sektor hilir.

Selain itu, dengan adanya domestic market obligation (DMO) gas, seharusnya harga gas industri bisa lebih rendah.

“Iuran dikurangi saja untuk membangun infrastruktur mungkin bisa mereduksi harga gas,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper