Bisnis.com, MATARAM - Beroperasinya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Sambelia dan tiga pembangkit lainnya, memangkas biaya bahan bakar PLN Nusat Tenggara Barat sebesar 3,1 persen menjadi 54,5 persen. Adanya pemangkasan biaya bahan bakar menyebabkan terjadi penurunan BPP Sistem Lombok sebesar Rp7 per kWh.
Senior Manager Perencanaan PLN Unit Induk Wilayah NTB Arsyadani Ghana Akmalaputri mengatakan penurunan biaya bahan bakar menjadi keuntungan bagi operasional. Operasional (COD) PLTS Sambelia menjadikan total kapasitas PLTS di PLN Unit Induk Wilayah NTB sebesar 22 megawatt dengan kontribusi sebesar 3.079 kWh.
"Efisiensi PLTS dibandingkan dengan PLTD MFO sebesar Rp469 per kWh, sementara dengan PLTD B20 sebesar Rp900 per kWh," tuturnya dalam paparan kondisi kelistrikan PLN UIP NTB, Selasa (11/2/2020) malam.
Dia menambahkan dengan masuknya listrik dari PLTS Sambelia, bauran energi pembangkit di NTB terbagi atas MFO sebesar 23,3 persen, air sebesar 3,3 persen, batu bara sebesar 49,5 persen, biofuel sebesar 21,1 persen dan surya sebesar 2,8 persen.
"Setelah empat PLTS COD, fuel mix-nya sebesar 44,4 persen [Desember 2019], dari sebelumnya 49,4 persen [Juni 2019]," tambahnya.
Adapun empat PLTS tersebut adalah PLTS Sengkol, Selong, Priangga dan Sambelia.
Sebelumnya, sistem kelistrikan di Lombok saat ini disokong oleh tujuh pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mampu menyuplai sebesar 8,5% dari daya mampu total pada siang hari yang mencapai 233 MW.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan sebelumnya hanya ada 6 PLTS yang beroperasi di Lombok. Teranyar, telah beroperasi PLTS Sambelia 5 MW di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Pembangunan PLTS Sambelia telah dimulai sejak Agustus 2017, dan mulai beroperasi pada akhir Desember 2019. Selain ramah lingkungan, PLTS ini juga berdampak pada efisiensi produksi listrik karena dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak untuk pembangkit di NTB.
"Sebelumnya di Lombok ada enam PLTS yakni di Gili Trawangan, Gili Air, Gili Meno, Sengkol, Selong, dan Pringgabaya. ada satu lagi sekarang tambahan di Sambelia, kapasitasnya 5 MW yang beroperasi sejak akhir 2019," katanya seperti dikutip dalam keterangan pers, Rabu (22/1/2020).