Bisnis.com, PEKANBARU - PT Perkebunan Nusantara V atau PTPN V menyampaikan dukungannya untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit melalui pemanfaatan limbah sawit, berupa tandan kosong, menjadi arang briket.
Direktur Utama PTPN V Jatmiko K. Santosa mengapresiasi inisiatif para petani dan sejumlah pihak yang melakukan terobosan baru dalam memanfaatkan tandan kosong menjadi arang briket tersebut. Pihaknya akan mengakomodir dan memfasilitasi inisiatif petani dan sejumlah pihak dalam mengolah limbah sawit menjadi produk bernilai tambah.
"Keuntungan yang didapat dari pembuatan dan penjualan arang briket langsung dinikmati petani. Sudah menjadi kewajiban kami sebagai agent of change, mendukung semua kegiatan dan inisiasi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal itu sebagai keseriusan PTPN V untuk tumbuh besar bersama petani khususnya sawit rakyat," ujar Jatmiko melalui keterangan resmi, Sabtu (8/2/2020).
Adapun hal itu disampaikan Jatmiko saat membuka pelatihan pembuatan arang briket dari tandan kosong kelapa sawit di kantor pusat PTPN V di Pekanbaru.
Pelatihan yang diadakan oleh PTPN V bersama BPDPKS dan Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade) itu diikuti oleh 100 orang petani kelapa sawit dari beberapa provinsi seperti Riau, Sumatra Utara, Jambi, Sumatra Barat, dan Sumatra Selatan.
Lebih lanjut, pemanfaatan tandan sawit menjadi arang briket tersebut dinilai tak hanya dapat mengurangi limbah sawit.
Baca Juga
Arang briket juga dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif untuk keperluan rumah tangga. Dengan demikian, inovasi ini juga bakal dapat meningkatkan kesejahteraan petani sawit, terutama petani plasma perusahaan.
Melalui pelatihan tersebut, PTPN V berharap petani bianaannya dapat segera membuat arang briket yang memiliki harga jual lebih baik. Selama ini, pemanfaatan tandan kosong hanya sampai sebatas dijadikan pupuk kompos.
Selain mendukung inisiatif petani, PTPN V juga menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produksi sawit berkualitas.
Untuk ini, melalui program BUMN untuk Sawit Rakyat, PTPN V menyebut bakal bermitra dengan berbagai pihak untuk melakukan peremajaan kebun sawit plasma seluas 16 ribu hektar yang akan dilakukan selama empat tahun mendatang.
Menurut Jatmiko, PTPN V pun siap bekerjasama dengan petani baik dari kemitraan peremajaan dan pengelolaan kebun plasma serta kebun rakyat, hingga kerjasama dalam pengelolaan tankos menjadi briket.
Pada acara pelatihan tersebut, juga dilaksanakan penandatanganan MoU antara SAMADE dengan PTPN V dalam hal penguatan kelembagaan petani/KUD melalui pemanfaaatan tankos kelapa sawit menjadi produk bernilai tambah.
"Kami mengapresiasi komitmen PTPN V dan berbagai pihak lain, yang membantu kami, para petani kecil, untuk mengembangkan UMKM melalui pemanfaatan tandan kosong menjadi arang briket," ucap Ketua Samade Tolem Ketaren.
Pola kemitraan yang dikembangkan PTPN V dengan menggandeng petani sawit juga mendapat dukungan dari Kemenko Perekonomian.
PLT. Asdep Perkebunan dan Holtikultura Kemenko Perekonomian M. Syaifullah yang turut menghadiri pelatihan tersebut meminta pelaku industri sawit lainnya melakukan program kemitraan serupa.
"Untuk pengembangan kapabilitas dan meningkatkan kesejahteraan smallholders, saya sarankan dilakukan melalui pola kemitraan. Kami berharap, PTPN V dapat menjadi leaddalam kemitraan dengan petani sawit di Provinsi Riau," tutupnya.
