Bisnis.com, JAKARTA – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia meminta masyarakat untuk membeli masker dengan harga yang wajar.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak panik di tengah isu penyebaran virus corona. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak berlebihan membeli masker.
Apalagi, sebut dia, saat ini harga masker di pasaran sudah tidak wajar. Harga produk itu bahkan meningkat hingga ratusan persen.
“YLKI meminta konsumen untuk membeli masker secara wajar. Tak perlu melakukan panic buying,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (6/2/2020).
Tulus menuturkan pihaknya bayak menerima aduan masyarakat terkait kondisi tersebut. Menurutnya, penjualan maskerk dengan harga tak wajar itu merupakan sebuah tindakan yang tidak bermoral dan bentuk eksploitatif terhadap hak-hak konsumen karena mengambil untung secara berlebihan.
YLKI meminta Komisi Pengawas Perdagangan Usaha (KPPU) untuk mengusut kasus tersebut karena mengindikasikan adanya tindakan mengambil keuntungan berlebihan (excessive margin) yang dilakukan oleh pelaku usaha atau distributor tertentu.
Baca Juga
"Menurut UU tentang Persaingan Usaha Tidak Sehat, tindakan excessive margin oleh pelaku usaha adalah hal yang dilarang," kata Tulus.
Tulus mengatakan YLKI juga meminta pihak kepolisian mengusut adanya dugaan penimbunan masker oleh distributor tertentu demi mengeduk keuntungan yang tidak wajar tersebut.
Menurutnya, penimbunan tersebut akan mengacaukan distribusi masker dipasaran dan pada akhirnya harga produk tersebut akan melambung tinggi.
"Konsumen dalam mengonsumsi barang atau jasa, termasuk masker, berhak atas harga yang wajar.”