Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Tahan Suku Bunga Acuan

Dalam rapat kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), the Fed memutuskan mempertahankan Fed Funds Rate pada 1,5 persen hingga 1,75 persen dan menyebut kebijakan tersebut sesuai untuk mendukung ekspansi kegiatan ekonomi yang berkelanjutan.
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell./ REUTERS - Yuri Gripas
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell./ REUTERS - Yuri Gripas

Bisnis.com, JAKARTA – Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, mempertahankan suku bunga acuannya dan terus memberi sinyal bahwa kebijakan akan tetap ditahan untuk sementara waktu, sambil menekankan pentingnya mengangkat inflasi mencapai target.

Bank sentral juga melakukan penyesuaian teknis pada suku bunga saldo cadangan dan mengatakan akan melanjutkan program yang ditujukan untuk memperlancar volatilitas di pasar uang setidaknya sampai April.

"Kami percaya kebijakan moneter diposisikan dengan baik untuk melayani rakyat AS dengan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ungkap gubernur The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers pada hari Rabu (29/1/2020) di Washington, seperti dikutip Bloomberg.

Dalam rapat kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), the Fed memutuskan mempertahankan Fed Funds Rate pada 1,5 persen hingga 1,75 persen dan menyebut kebijakan tersebut sesuai untuk mendukung ekspansi kegiatan ekonomi yang berkelanjutan.

Bursa saham AS menghapus keuntungan sementara imbal hasil obligasi Treasury berternor 10-tahun menurun, sedangkan dolar berfluktuasi. Pedagang memperpanjang proyeksi bahwa the Fed akan memangkas suku bunga menjelang akhir tahun ini.

"The Fed telah memperjelas bahwa hambatan untuk bergerak ke arah mana pun cukup tinggi," kata Daniel Ahn, kepala ekonom AS di BNP Paribas.

"Tapi kami percaya dinding hambatan untuk pemotongan (suku bunga) lebih rendah dibandingkan dinding kenaikan."

Ahn memperkirakan bahwa The Fed cenderung lebih condong kea rah dovish dan menekankan bahwa The Fed tidak nyaman dengan inflasi yang berjalan terlalu rendah terlalu rendah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper