Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian kembali menggandeng Japan External Trade Organization (Jetro) sebagai langkah strategis agar diharapkan dapat mengakselerasi peningkatan daya saing sektor manufaktur di Indonesia.
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Doddy Rahadi mengatakan pemerintah mempunyai program kerja sama dalam upaya peningkatan daya saing global di sektor industri. Adapun, beberapa aktivitas yang dilakukan, antara lain diskusi kebijakan, riset bersama, forum investasi dan bisnis, serta business matching event.
Doddy menyebut Kemenperin dan Jetro Jakarta telah menggelar pertemuan ketiga dalam seminar dan business matching tentang penerapan internet of things (IoT) sebagai basis teknologi industri 4.0.
“Pada agenda tersebut, salah satu tema yang dibahas adalah mengenai implementasi industri 4.0 melalui pemanfaatan IoT pada lima sektor prioritas sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0," katanya melalui siaran pers, Kamis (30/1/2020).
Kelima sektor itu adalah industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri elektronik, serta industri kimia
Doddy mengemukakan business matching yang pertama dielenggarakan pada Februari 2018, fokus pembahasannya terkait pengembangan industri makanan dan minuman, industri logam, industri pupuk, serta kawasan industri. Kemudian, pada November 2019, diselenggarkan kegiatan serupa dengan melibatkan para pelaku perbankan guna membahas pengembangan industi otomotif dan komponennya.
Baca Juga
Dia optimistis forum bersama tersebut dapat membawa peluang bisnis bagi Jepang dan Indonesia sekaligus memperluas jaringan, serta berpotensi meningkatkan perdagangan dan investasi bagi kedua negara.
“Kami berharap bisa mendukung dan berkontribusi di kegiatan selanjutnya di bawah kerangka kerja sama ini untuk mendorong partisipasi industri nasional dalam global value chain,” tuturnya.
Belakangan ini, Kemenperin turut proaktif mendorong pengembangan IoT guna memperkuat struktur teknologi digital di Indonesia dalam upaya menuju implementasi revolusi industri 4.0. Apalagi, Indonesia bakal bertransformasi menjadi ekosistem bisnis IoT bernilai sebesar Rp444 triliun pada 2022.